Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, BAMBANG EKA CAHYA
dc.contributor.authorSETIAWAN, NOVENDI
dc.date.accessioned2016-12-26T01:40:45Z
dc.date.available2016-12-26T01:40:45Z
dc.date.issued2016-12-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7451
dc.descriptionNovendi Setiawan, 20120520071. Pemilu adalah sarana pelaksanaan pemilihan kepala daearah secara langsuang umum bebas dan rahasia oleh rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pemilu diselenggarakan untuk memilih wakil rakyat di daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan Nasional. Pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten Bantul telah dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Selanjutnya rumusan masalah penelitian ini yaitu Strategi KPU Bantul untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bantul tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Unit analisis penelitian ini adalah pelaksanaan strategi KPU Kabupaten Bantul, dalam hal ini masyarakat khususnya pemilih pemula seluruh kabupaten Bantul merasakan langsung dampak implementasi strategi yang dilakukan KPU Bantul. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi KPU Kabupaten Bantul dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula yaitu memaksimalkan kemampuan media elektronik dan media internet untuk bersosialisasi, meningkatkan kerjasama dari organisasi-organisasi terkait untuk bersosialisasi, dan validasi data pemilih. Sumber daya manusia KPU Bantul masih terbatas, karena jumlah masyarakat Bantul yang tercatat dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Pilkada tahun 2015 sebanyak 691.445 jiwa dan 11.994 diantaranya tercatat sebagai pemilih pemula masih kualahan untuk bersosialisasi, memberikan pendidikan berpolitik, diharapkan KPU Bantul bisa bekerja sama dengan organisasi-organisasi dengan baik. Koordinasi kerjasama dengan organisasi-organisasi lebih ditingkatkan, dan tak luput juga mengenai PPS dan PPK sebagai bawahan KPU lebih dibimbing dan diberi materi agar bekerja sesuai fungsinya dan meringgankan tugas-tugas KPU.en_US
dc.description.abstractNovendi Setiawan, 20120520071. Pemilu adalah sarana pelaksanaan pemilihan kepala daearah secara langsuang umum bebas dan rahasia oleh rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Pemilu diselenggarakan untuk memilih wakil rakyat di daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan Nasional. Pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten Bantul telah dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Selanjutnya rumusan masalah penelitian ini yaitu Strategi KPU Bantul untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bantul tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Unit analisis penelitian ini adalah pelaksanaan strategi KPU Kabupaten Bantul, dalam hal ini masyarakat khususnya pemilih pemula seluruh kabupaten Bantul merasakan langsung dampak implementasi strategi yang dilakukan KPU Bantul. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi KPU Kabupaten Bantul dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula yaitu memaksimalkan kemampuan media elektronik dan media internet untuk bersosialisasi, meningkatkan kerjasama dari organisasi-organisasi terkait untuk bersosialisasi, dan validasi data pemilih. Sumber daya manusia KPU Bantul masih terbatas, karena jumlah masyarakat Bantul yang tercatat dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Pilkada tahun 2015 sebanyak 691.445 jiwa dan 11.994 diantaranya tercatat sebagai pemilih pemula masih kualahan untuk bersosialisasi, memberikan pendidikan berpolitik, diharapkan KPU Bantul bisa bekerja sama dengan organisasi-organisasi dengan baik. Koordinasi kerjasama dengan organisasi-organisasi lebih ditingkatkan, dan tak luput juga mengenai PPS dan PPK sebagai bawahan KPU lebih dibimbing dan diberi materi agar bekerja sesuai fungsinya dan meringgankan tugas-tugas KPU.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectPartisipasi Politik – Pemilih Pemula – Pemilihan Kepala Daerahen_US
dc.titleSTRATEGI KPU KABUPATEN BANTUL UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2015en_US
dc.typeThesis SKR 592en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record