Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, BAMBANG EKA CAHYA
dc.contributor.authorMARTIN, M. TRI
dc.date.accessioned2016-12-26T06:32:12Z
dc.date.available2016-12-26T06:32:12Z
dc.date.issued2016-12-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7491
dc.descriptionKeberhasilan dari proses pelaksanaan pemilu adalah pada tahap sosialisasi yang dilakukan oleh KPUD sebagai perpanjangan tangan dari KPU Pusat, peran sentral KPUD kota Yogyakarta dalam memberikan sosialisasi pemilu presiden 2014 tidak lepas dari fenomena kemajemukan yang ada di kota Yogyakarta dan dibentuknya relawan demokrasi (Relasi) yang mempermudah kinerja KPUD kota Yogyakarta. Hadirnya relawan demokrasi dikhususkan untuk mendorong partisipasi beberapa segmen pemilih melalui kegiatan sosialisasi dengan segmen pemilih strategi, yaitu pemilih pemula, kelompok agama, kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok pinggiran. Bentuk segmentasi yang dibuat menunjukkan bahwa ada perhatian khusus yang diberikan oleh pihak penyelenggara pemilihan umum kepada kelompok-kelompok tersebut agar terlihat dalam kegiatan pemilihan umum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naturalistik - diskriptif dengan metode observasi, wawancara, wawancara mendalam (indept interview), dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis Huberman dan Miles. Dengan demikian penelitian ini diharapkan mampu menjabarkan dan menganalisa tahapan-tahapn dari proses perencanaan, monitoring dan pelaksanaan sosialisasi pemilu presiden 2014. Dalam pelaksanaan sosialisasi pemilu 2014 oleh KPUD kota Yogyakarta, mampu memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat dinilai sukses. Keberhasilan sosialisasi tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yakni penggunaan alat peraga simulasi (APS) yang digunakan oleh KPUD kota Yogyakarta untuk segenap elemen masyarakat dan dianugrahi penghargaan sebagai pelaksana pemilu terbaik di 2014. Metode dan inovasi penggunaan media massa yang dilakukan oleh KPUD dengan memanfaatkan videotron sebagai wahana sosialisasi juga menarik perhatian dan yang pertama yang dilakukan di Indonesia. Adapun faktor pendukung dalam sosialisasi adalah: (1) jangkauan geografis; (2) kerjasama dengan organisasi masyarakat; (3) pemanfaatan media massa; (4) penggunaan APS dan (5) peran aktif KPUD dan Relasi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: (1) target sosialisasi; (2) faktor individualisme yang tinggi. Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini antara lain: (1) perlunya memanfaatkan budaya sebagai wadah sosialisasi; (2) aktualisasi target sosialisasi; dan (3) intesitas pemberian sosialisasien_US
dc.description.abstractKeberhasilan dari proses pelaksanaan pemilu adalah pada tahap sosialisasi yang dilakukan oleh KPUD sebagai perpanjangan tangan dari KPU Pusat, peran sentral KPUD kota Yogyakarta dalam memberikan sosialisasi pemilu presiden 2014 tidak lepas dari fenomena kemajemukan yang ada di kota Yogyakarta dan dibentuknya relawan demokrasi (Relasi) yang mempermudah kinerja KPUD kota Yogyakarta. Hadirnya relawan demokrasi dikhususkan untuk mendorong partisipasi beberapa segmen pemilih melalui kegiatan sosialisasi dengan segmen pemilih strategi, yaitu pemilih pemula, kelompok agama, kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok pinggiran. Bentuk segmentasi yang dibuat menunjukkan bahwa ada perhatian khusus yang diberikan oleh pihak penyelenggara pemilihan umum kepada kelompok-kelompok tersebut agar terlihat dalam kegiatan pemilihan umum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naturalistik - diskriptif dengan metode observasi, wawancara, wawancara mendalam (indept interview), dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis Huberman dan Miles. Dengan demikian penelitian ini diharapkan mampu menjabarkan dan menganalisa tahapan-tahapn dari proses perencanaan, monitoring dan pelaksanaan sosialisasi pemilu presiden 2014. Dalam pelaksanaan sosialisasi pemilu 2014 oleh KPUD kota Yogyakarta, mampu memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat dinilai sukses. Keberhasilan sosialisasi tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yakni penggunaan alat peraga simulasi (APS) yang digunakan oleh KPUD kota Yogyakarta untuk segenap elemen masyarakat dan dianugrahi penghargaan sebagai pelaksana pemilu terbaik di 2014. Metode dan inovasi penggunaan media massa yang dilakukan oleh KPUD dengan memanfaatkan videotron sebagai wahana sosialisasi juga menarik perhatian dan yang pertama yang dilakukan di Indonesia. Adapun faktor pendukung dalam sosialisasi adalah: (1) jangkauan geografis; (2) kerjasama dengan organisasi masyarakat; (3) pemanfaatan media massa; (4) penggunaan APS dan (5) peran aktif KPUD dan Relasi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: (1) target sosialisasi; (2) faktor individualisme yang tinggi. Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini antara lain: (1) perlunya memanfaatkan budaya sebagai wadah sosialisasi; (2) aktualisasi target sosialisasi; dan (3) intesitas pemberian sosialisasien_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectsosialisai, KPUD kota Yogyakarta, Relasi.en_US
dc.titlePERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA DALAM MELAKUKAN SOSIALISASI PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2014en_US
dc.typeThesis SKR 588en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record