dc.description.abstract | Pendidikan profesi ners merupakan pendidikan lanjutan yang harus ditempuh oleh mahasiswa sarjana keperawatan dimana proses pendidikan ini berperan penting dalam melatih sikap profesionalisme seorang perawat. Keberhasilan lulusan di ranah klinik turut pula dipengaruhi oleh teknik dan model pembelajaran yang diberikan salah satunya metode pembelajaran klinik model bedside teaching.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran klinik model bedside teahing dalam meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik mahasiswa.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Quasi experiment with control group design. Sampel penelitian berjumlah 80 mahasiswa keperawatan yang sedang melakukan praktik klinik di stase keperawatan dewasa mereka dibagi dalam 2 kelompok yaitu 42 orang kelompok eksperimen dan 38 orang kelompok kontrol. Penentuan sampel untuk masing-masing kelompok dilakukan dengan cara purposive sampling dengan pendekatan matching. Instrument penelitian Multiple Choice Question digunakan untuk menilai kognitif. Lembar observasi checklist untuk menilai afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian diuji dengan Uji Wilcoxon.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian dari data proporsi kognitif, afektif dan psikomotorik (ordinal) pada kedua kelompok. Dari hasil penelitian diperoleh adaya perbedaan tingkat kognitif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditunjukkan dengan nilai p 0.001. Penilaian afektif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan hasil nilai p 0.001. dan penilaian psikomotorik pengkajian luka didapatkan nilai p 0.001 dan penilaian psikomotorik perawatan luka didapatkan nilai p 0.016.
Kesimpulan :metode pembelajaran klinik model bedside teaching lebih efektif dibandingkan dengan metode incomplete bedside teaching dalam meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik mahasiswa profesi ners. | en_US |