dc.contributor.advisor | SUKAMTA | |
dc.contributor.advisor | CAROKO, NOVI | |
dc.contributor.author | PRASETIONO, ARDI DWI | |
dc.date.accessioned | 2017-01-04T03:13:01Z | |
dc.date.available | 2017-01-04T03:13:01Z | |
dc.date.issued | 2016-10-31 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7820 | |
dc.description | Insinerasi merupakan proses pembakaran yang terorganisir untuk mengurangi limbah padat sehingga berbentuk abu dan dilakukan netralisasi dan solidifikasi abu hasil bakaran dan dikuburkan di dalam tanah. Namun yang sering jadi masalah dalam insinerasi ialah pembakaran dari incinerator yang tidak sempurna. Disamping itu incinerator yang dibuat masih memerlukan bahan bakar minyak maupun gas sehingga menambah tingkat emisi udara yang dihasilkan dan biaya operasional sangat tinggi. Penelitian yang dilakukan yaitu menguji kemampuan incinerator dalam mengolah limbah padat rumah sakit tanpa menggunakan bahan bakar minyak maupun gas, sehingga diperoleh suatu kerja yang efektif, hemat energi, ramah lingkungan dan biaya operasional yang murah.
Pengujian suhu incinerator dilakukan dengan cara membakar Batok Kelapa dengan bobot 8 kg hingga suhu mencapai 600ºC. Masukkan limbah dengan bobot 2,5 kg, pengukuran suhu menggunakan thermocouple dan akan terbaca oleh thermoreader, pengambilan data dilakukan dengan mencatat perubahan suhu setiap 5 menit. Pada pengujian kandungan abu yaitu homogenkan sampel, timbang dengan Erlenmeyer, tambahkan 15 mL HCl + 5 ml HNO3, destuksi di plate pemanas hingga mendekati kering, tambah 10 ml air suling, saring dilabu 25 mL, tambah air suling hingga tanda, baca dengan AAS.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh suhu incinerator mencapai 998°, Nilai tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh KepMenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pengolahan aman limbah rumah sakit pada incinerator harus mencapai suhu antara 800-1000ºC. Kandungan abu dengan parameter Zn (9221,2 ppm), Pb (5,08 ppm), Cu (297,6 ppm), Cr (34,36 ppm) dan Cd (0,59 ppm). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa abu sisa incinerator dapat ditimbun pada landfill kategori I dikarenakan nilai Zinc (Zn)>5000 ppm sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 4 Tahun 1995. | en_US |
dc.description.abstract | Insinerasi merupakan proses pembakaran yang terorganisir untuk mengurangi limbah padat sehingga berbentuk abu dan dilakukan netralisasi dan solidifikasi abu hasil bakaran dan dikuburkan di dalam tanah. Namun yang sering jadi masalah dalam insinerasi ialah pembakaran dari incinerator yang tidak sempurna. Disamping itu incinerator yang dibuat masih memerlukan bahan bakar minyak maupun gas sehingga menambah tingkat emisi udara yang dihasilkan dan biaya operasional sangat tinggi. Penelitian yang dilakukan yaitu menguji kemampuan incinerator dalam mengolah limbah padat rumah sakit tanpa menggunakan bahan bakar minyak maupun gas, sehingga diperoleh suatu kerja yang efektif, hemat energi, ramah lingkungan dan biaya operasional yang murah.
Pengujian suhu incinerator dilakukan dengan cara membakar Batok Kelapa dengan bobot 8 kg hingga suhu mencapai 600ºC. Masukkan limbah dengan bobot 2,5 kg, pengukuran suhu menggunakan thermocouple dan akan terbaca oleh thermoreader, pengambilan data dilakukan dengan mencatat perubahan suhu setiap 5 menit. Pada pengujian kandungan abu yaitu homogenkan sampel, timbang dengan Erlenmeyer, tambahkan 15 mL HCl + 5 ml HNO3, destuksi di plate pemanas hingga mendekati kering, tambah 10 ml air suling, saring dilabu 25 mL, tambah air suling hingga tanda, baca dengan AAS.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh suhu incinerator mencapai 998°, Nilai tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh KepMenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004 yaitu pengolahan aman limbah rumah sakit pada incinerator harus mencapai suhu antara 800-1000ºC. Kandungan abu dengan parameter Zn (9221,2 ppm), Pb (5,08 ppm), Cu (297,6 ppm), Cr (34,36 ppm) dan Cd (0,59 ppm). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa abu sisa incinerator dapat ditimbun pada landfill kategori I dikarenakan nilai Zinc (Zn)>5000 ppm sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No. 4 Tahun 1995. | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | Incinerator, Suhu, dan Kandungan Abu | en_US |
dc.title | PENGUJIAN ALAT INCINERATOR UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT TANPA MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
446 | en_US |