dc.contributor.advisor | SYAHPUTRA, RAMADHONI | |
dc.contributor.advisor | PUTRA, KARISMA TRINANDA | |
dc.contributor.author | SYAFI’I, MUHAMMAD IKHFAN | |
dc.date.accessioned | 2017-01-05T07:08:24Z | |
dc.date.available | 2017-01-05T07:08:24Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7879 | |
dc.description | PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap adalah pengolahan minyak terbesar yang
dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero). Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar
dalam negeri, PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap harus menjaga kualitas dan
kontinuitas produk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dan kontinuitas
dari hasil produksi PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap adalah keandalan dalam
pendistribusian tenaga listrik. Keandalan dalam distribusi tenaga listrik terkadang
terkendala oleh gangguan hubung singkat. Untuk mengatasi gangguan hubung
singkat diperlukan proteksi relai arus lebih dengan koordinasi proteksi yang baik.
Koordinasi proteksi relai arus lebih diperlukan agar ketika terjadi gangguan hubung
singkat tidak memberikan dampak gangguan yang luas terhadap sistem distribusi
tenaga listrik dan dapat dengan cepat diatasi sehingga tidak merusak peralatan
sistem tenaga listrik dan peralatan produksi. Untuk menjaga agar kondisi sistem
proteksi tetap optimal maka perlu dilakukan studi ulang mengenai koordinasi
proteksi relai arus lebih yang ada pada sistem distribusi di PT. Pertamina (Persero)
RU IV Cilacap. Tugas Akhir ini akan membahas tentang analisis koordinasi
proteksi relai arus lebih pada sistem distribusi tenaga listrik di PT. Pertamina
(Persero) Refinery Unit IV Cilacap. Metode yang digunakan dalam melakukan
analisis adalah dengan cara melakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari
koordinasi proteksi relai arus lebih yang terpasang di lapangan dan selanjutnya
dibandingkan dengan unjuk kerja dari resetting koordinasi proteksi relai arus lebih
menggunakan perhitungan manual dan menggunakan data arus hubung singkat dari
hasil simulasi software ETAP 12.6. Berdasarkan hasil analisis, koordinasi proteksi
relai arus lebih yang terpasang dilapangan menunjukan koordinasi proteksi relai
arus lebih tidak bekerja dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya kegagalan
koordinasi relai utama dan relai cadangan ketika terjadi gangguan hubung singkat
dan adanya margin time antara relai utama dan relai cadangan yang tidak sesuai
standar dari IEEE std 242-1986 sebesar minimal 0,2-0,35 detik. | en_US |
dc.description.abstract | PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap adalah pengolahan minyak terbesar yang
dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero). Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar
dalam negeri, PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap harus menjaga kualitas dan
kontinuitas produk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dan kontinuitas
dari hasil produksi PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap adalah keandalan dalam
pendistribusian tenaga listrik. Keandalan dalam distribusi tenaga listrik terkadang
terkendala oleh gangguan hubung singkat. Untuk mengatasi gangguan hubung
singkat diperlukan proteksi relai arus lebih dengan koordinasi proteksi yang baik.
Koordinasi proteksi relai arus lebih diperlukan agar ketika terjadi gangguan hubung
singkat tidak memberikan dampak gangguan yang luas terhadap sistem distribusi
tenaga listrik dan dapat dengan cepat diatasi sehingga tidak merusak peralatan
sistem tenaga listrik dan peralatan produksi. Untuk menjaga agar kondisi sistem
proteksi tetap optimal maka perlu dilakukan studi ulang mengenai koordinasi
proteksi relai arus lebih yang ada pada sistem distribusi di PT. Pertamina (Persero)
RU IV Cilacap. Tugas Akhir ini akan membahas tentang analisis koordinasi
proteksi relai arus lebih pada sistem distribusi tenaga listrik di PT. Pertamina
(Persero) Refinery Unit IV Cilacap. Metode yang digunakan dalam melakukan
analisis adalah dengan cara melakukan pengamatan terhadap unjuk kerja dari
koordinasi proteksi relai arus lebih yang terpasang di lapangan dan selanjutnya
dibandingkan dengan unjuk kerja dari resetting koordinasi proteksi relai arus lebih
menggunakan perhitungan manual dan menggunakan data arus hubung singkat dari
hasil simulasi software ETAP 12.6. Berdasarkan hasil analisis, koordinasi proteksi
relai arus lebih yang terpasang dilapangan menunjukan koordinasi proteksi relai
arus lebih tidak bekerja dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya kegagalan
koordinasi relai utama dan relai cadangan ketika terjadi gangguan hubung singkat
dan adanya margin time antara relai utama dan relai cadangan yang tidak sesuai
standar dari IEEE std 242-1986 sebesar minimal 0,2-0,35 detik. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UMY | en_US |
dc.subject | HUBUNG SINGKAT | en_US |
dc.subject | KOORDINASI PROTEKSI | en_US |
dc.subject | RELAI ARUS LEBIH | en_US |
dc.title | ANALISIS KOORDINASI PROTEKSI RELAI ARUS LEBIH PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
378 | en_US |