Show simple item record

dc.contributor.authorPRADESYA, EZRA SENNA
dc.date.accessioned2017-01-12T01:54:47Z
dc.date.available2017-01-12T01:54:47Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8170
dc.descriptionLatar belakang: Gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur ≥ 75 tahun dengan 0,6% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain. Prevalensi gagal ginjal kronik di Provinsi DI Yogyakarta yaitu 0,2%. Pemeriksaan rontgen thorax dilakukan untuk memeriksa adanya tanda-tanda edema paru akibat penumpukan cairan, efusi pleura, kardiomegali dan efusi perikadial. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Dikumpulkan 69 sampel dengan kriteria inklusi, yaitu pria dan wanita yang didiagnosis gagal ginjal kronik dan melakukan pemeriksaan rontgen thorax, dan eksklusi riwayat yang dapat menyebabkan edema paru seperti gagal jantung, tenggelam, malnutrisi, dan lain lain. Hasil: Sebanyak 33 pasien gagal ginjal kronik stadium 5 atau 47,8% positif mengidap edema paru dibandingkan kategori gagal ginjal kronik stadium 1-4 yaitu sebanyak 0 pasien atau 0% positif mengidap edema paru. Kesimpulan: Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gagal ginjal kronik dengan edema paru di RS PKU Muhammadiyah Unit Gamping (p = 0.001)en_US
dc.description.abstractLatar belakang: Gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur ≥ 75 tahun dengan 0,6% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain. Prevalensi gagal ginjal kronik di Provinsi DI Yogyakarta yaitu 0,2%. Pemeriksaan rontgen thorax dilakukan untuk memeriksa adanya tanda-tanda edema paru akibat penumpukan cairan, efusi pleura, kardiomegali dan efusi perikadial. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Dikumpulkan 69 sampel dengan kriteria inklusi, yaitu pria dan wanita yang didiagnosis gagal ginjal kronik dan melakukan pemeriksaan rontgen thorax, dan eksklusi riwayat yang dapat menyebabkan edema paru seperti gagal jantung, tenggelam, malnutrisi, dan lain lain. Hasil: Sebanyak 33 pasien gagal ginjal kronik stadium 5 atau 47,8% positif mengidap edema paru dibandingkan kategori gagal ginjal kronik stadium 1-4 yaitu sebanyak 0 pasien atau 0% positif mengidap edema paru. Kesimpulan: Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gagal ginjal kronik dengan edema paru di RS PKU Muhammadiyah Unit Gamping (p = 0.001)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectGAGAL GINJAL KRONIKen_US
dc.subjectEDEMA PARUen_US
dc.subjectRADIOLOGIen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA GAGAL GINJAL KRONIK DAN EDEMA PARU DITINJAU DARI GAMBARAN RADIOLOGI DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record