Show simple item record

dc.contributor.authorPRADANA, RIJAL MAHDIY
dc.date.accessioned2017-01-12T02:00:26Z
dc.date.available2017-01-12T02:00:26Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8174
dc.descriptionLatar Belakang: Osteoartritis adalah penyakit degeneratif sendi yang bersifat kronik, berjalan progresif lambat, seringkali tidak meradang atau hanya menyebabkan inflamasi ringan, dan ditandai dengan adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi serta pembentukan tulang baru pada permukaan sendi. Osteoartritis biasanya mengenai sendi penopang berat badan weight bearing misalnya pada panggul, lutut, vertebra, tetapi dapat juga mengenai bahu, sendi-sendi jari tangan, dan pergelangan kaki. Metode: Penelitia ini bersifat analitik observasional retrospektif dengan mengambil desain penelitian cross sectional mengamati hubungan indeks masa tubuh dengan pasien osteoatritis lutut dengan meninjau dari pemeriksaan radiologi.Berdarsarkan penelitian ini melibatkan 63 responden yang bersedia diukur tinggi badan dan tinggi badannya, serta dihitung derajat Indeks masa tubuhnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Berdasarkan penelitian ini diketahui dari jumlah total 63 responden karakteristik berdasarkan Indeks Masa Tubuh didapatkan kategori Normal terdapat 4 responden (8,3%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 8 responden (53,3%) yang bukan Osteoatritis Lutut, Massa Tubuh Berlebih terdapat 18 responden (37,5%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 5 responden (33,3%) yang bukan Osteoatritis Lutut, Obesitas terdapat 26 responden (54,1%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 2 responden (13,3%) yang bukan Oateoatritis Lutut. Jadi total yang di diagnosis Osteoatritis Lutut sebanyak 48 responden dan 15 yang bukan Osteoatritis lutut. Dari hasil analisis di atas didapatkan hasil nilai P<0,05 yang artinya didapatkan pengaruh yang bermakna oleh IMT terhadap kejadian OA lutut secara statistik. Obesitas merupakan salah satu metabolic syndrome. Yang ditandai dengan IMT berlebih. Obesitas erat hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah komplikasi yang dapat terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan, salah satu nya adalah OA. Menurut Coggon D pada tahun 2001, terdapat 33.7% penderita obesitas dengan OA dari 729 kasus. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara nilai indeks masa tubuh pada penderita osteroatritis lutut terutama pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Osteoartritis adalah penyakit degeneratif sendi yang bersifat kronik, berjalan progresif lambat, seringkali tidak meradang atau hanya menyebabkan inflamasi ringan, dan ditandai dengan adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi serta pembentukan tulang baru pada permukaan sendi. Osteoartritis biasanya mengenai sendi penopang berat badan weight bearing misalnya pada panggul, lutut, vertebra, tetapi dapat juga mengenai bahu, sendi-sendi jari tangan, dan pergelangan kaki. Metode: Penelitia ini bersifat analitik observasional retrospektif dengan mengambil desain penelitian cross sectional mengamati hubungan indeks masa tubuh dengan pasien osteoatritis lutut dengan meninjau dari pemeriksaan radiologi.Berdarsarkan penelitian ini melibatkan 63 responden yang bersedia diukur tinggi badan dan tinggi badannya, serta dihitung derajat Indeks masa tubuhnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Berdasarkan penelitian ini diketahui dari jumlah total 63 responden karakteristik berdasarkan Indeks Masa Tubuh didapatkan kategori Normal terdapat 4 responden (8,3%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 8 responden (53,3%) yang bukan Osteoatritis Lutut, Massa Tubuh Berlebih terdapat 18 responden (37,5%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 5 responden (33,3%) yang bukan Osteoatritis Lutut, Obesitas terdapat 26 responden (54,1%) yang di diagnosis Osteoatritis Lutut dan 2 responden (13,3%) yang bukan Oateoatritis Lutut. Jadi total yang di diagnosis Osteoatritis Lutut sebanyak 48 responden dan 15 yang bukan Osteoatritis lutut. Dari hasil analisis di atas didapatkan hasil nilai P<0,05 yang artinya didapatkan pengaruh yang bermakna oleh IMT terhadap kejadian OA lutut secara statistik. Obesitas merupakan salah satu metabolic syndrome. Yang ditandai dengan IMT berlebih. Obesitas erat hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah komplikasi yang dapat terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan, salah satu nya adalah OA. Menurut Coggon D pada tahun 2001, terdapat 33.7% penderita obesitas dengan OA dari 729 kasus. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara nilai indeks masa tubuh pada penderita osteroatritis lutut terutama pada orang yang memiliki berat badan yang berlebih.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectIDEKS MASA TUBUHen_US
dc.subjectOSTEOATRITIS LUTUTen_US
dc.subjectGAMBARAN RADIOLOGI OA LUTUTen_US
dc.titleHUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PASIEN OSTEOATRITIS LUTUT DITINJAU DARI PEMERIKSAAN RADIOLOGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record