Show simple item record

dc.contributor.advisorANNISA, FIRLY
dc.contributor.authorMAULANA, MUHAMMAD ALIEF
dc.date.accessioned2017-01-20T01:49:18Z
dc.date.available2017-01-20T01:49:18Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8642
dc.descriptionFilm Wadjda adalah film Jerman-Arab yang mengangkat kisah seorang anak permpuan tomboy berusia 12 tahun yang sangat menginginkan sepeda di tengah arus budaya yang melarang setiap perempuan berkendara. Film ini cukup menyinggung pemerintahan Arab Saudi terkait aturan dan penyebaran wacana mengenai mobilitas dan hak-hak perempuan. Penelitian ini melihat bagaimana struktur sosial masyarakat Arab Saudi dalam berinteraksi sosial di tengah wacana-wacana yang membatasi hak-hak perempuan yang diproduksi dan direpoduksi terus menerus. Kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan teori strukturasi, analisis gender dan ideologi patriarki, wacana dalam film. Kemudian dalam metodenya peneliti menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam film ini, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang terus ketergantungan dengan laki-laki, perempuan juga sebagai seks kelas dua yang tidak lepas dari wilayah domestik dan masih menjadi objek yang dipilih laki-laki dalam pernikahan. Tubuh perempuan juga tidak lepas dari wacana, begitu tabu dan ambigu untuk diekspresikan, seolah apa yang melekat pada tubuh perempuan dapat merusak moral sosial dan menggugah hasrat seksualitas laki-lakien_US
dc.description.abstractFilm Wadjda adalah film Jerman-Arab yang mengangkat kisah seorang anak permpuan tomboy berusia 12 tahun yang sangat menginginkan sepeda di tengah arus budaya yang melarang setiap perempuan berkendara. Film ini cukup menyinggung pemerintahan Arab Saudi terkait aturan dan penyebaran wacana mengenai mobilitas dan hak-hak perempuan. Penelitian ini melihat bagaimana struktur sosial masyarakat Arab Saudi dalam berinteraksi sosial di tengah wacana-wacana yang membatasi hak-hak perempuan yang diproduksi dan direpoduksi terus menerus. Kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan teori strukturasi, analisis gender dan ideologi patriarki, wacana dalam film. Kemudian dalam metodenya peneliti menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam film ini, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang terus ketergantungan dengan laki-laki, perempuan juga sebagai seks kelas dua yang tidak lepas dari wilayah domestik dan masih menjadi objek yang dipilih laki-laki dalam pernikahan. Tubuh perempuan juga tidak lepas dari wacana, begitu tabu dan ambigu untuk diekspresikan, seolah apa yang melekat pada tubuh perempuan dapat merusak moral sosial dan menggugah hasrat seksualitas laki-lakien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectSTRUKTURASIen_US
dc.subjectWACANAen_US
dc.subjectPATRIARKIen_US
dc.subjectARAB SAUDIen_US
dc.titleANALISIS WACANA STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT ARAB SAUDI DALAM FILM WADJDAen_US
dc.typeThesis SKR 474en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record