Show simple item record

dc.contributor.authorMUNAWAROH, SITI
dc.date.accessioned2017-01-30T03:24:02Z
dc.date.available2017-01-30T03:24:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/8911
dc.descriptionPenelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantul. Alasan memilik Bantul karena: (1) Bupati Bantul adalah Bupati perempuan pertama di DIY; (2) Bupati Bantul dianggap sebagai pelanggengan kekuasaan suaminya yaitu Idham Samawi yang menjabat dari tahun 1999-2009; (3) meskipun dianggap sebagai pelanggengan kekuasaan (politik dinasti) namun Ibu Sri Surya Widati memiliki kinerja yang baik versi laporan pemerintah. Selain itu, adanya capaian-capaian dari Pemerintah Kabupaten Bantul, seperti nilai akuntabilitas meningkat dari C menjadi B, meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), tingkat pendidikan meningkat, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya angka kemiskinan, dll. Akan tetapi, capaian-capaian tersebut perlu dibuktikan dengan persepsi masyarakat, karena meningkat menurut level elit belum tentu meningkat menurut masyarakat. Dengan demikian, diperlukannya bukti nyata untuk melihat kesesuaian antara capaian pemerintah dengan apa yang terjadi di masyarakat. Untuk pengukuran kinerjanya menggunakan misi Bupati dan juga capaian-capaian dari Bupati seperti yang telah disebutkan di atas, dan menggunakan indikator kinerja yaitu produktifitas, kualitas layanan, responsivitas, dan akuntabilitas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Kretek, yang terdiri dari 5 kelurahan. Alasan mengambil Kecamatan Kretek sebagai tempat penelitian karena di tempat inilah calon incumbent mengalami kekalahan terbesar, walaupun wilayah ini basis dari PDIP yang merupakan partai pengusung incumbent. Alasan yang lain adalah kecamatan ini merupakan kecamatan yang maju dalam sektor pariwisata namun dari 17 kecamatan di Bantul, Kecamatan Kretek berada diposisi 3 terbawah untuk angka kemiskinan, sehingga adanya pariwisata apakah tidak berdampak pada masyarakat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional sampling yaitu berdasarkan jumlah dari penduduk di masing-masing kelurahan. Analisis data untuk kuesioner menggunakan skala indeks. Kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul dilihat dari 4 aspek yaitu produktifitas, kualitas layanan, responsivitas dan akuntabilitas yang sesuai dengan 4 (empat) misi Bupati dan juga sesuai dengan capaian yang diungkapkan oleh Pemerintah Daerah Bantul, dan juga indikator kinerja berdasarkan LKJ 2015. Berdasarkan persepsi masyarakat hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja dari Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2010-2015 adalah dalam kriteria baik yaitu dengan rata-rata indeks 2,73. Aspek produktifitas mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,74 dengan kriteria baik. Aspek kualitas layanan mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,96 dengan kriteria baik. Aspek responsivitas mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,69 dengan kriteria baik. Aspek akuntabilitas mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,64 dengan kriteria baik. Akan tetapi, yang perlu diperbaiki adalah dalam hal transparansi pengelolaan keuangan, transparansi pelayanan, jaminan kesehatan, dan pengangguran, karena 4 hal tersebut yang dinilai kurang baik oleh masyarakat.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantul. Alasan memilik Bantul karena: (1) Bupati Bantul adalah Bupati perempuan pertama di DIY; (2) Bupati Bantul dianggap sebagai pelanggengan kekuasaan suaminya yaitu Idham Samawi yang menjabat dari tahun 1999-2009; (3) meskipun dianggap sebagai pelanggengan kekuasaan (politik dinasti) namun Ibu Sri Surya Widati memiliki kinerja yang baik versi laporan pemerintah. Selain itu, adanya capaian-capaian dari Pemerintah Kabupaten Bantul, seperti nilai akuntabilitas meningkat dari C menjadi B, meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), tingkat pendidikan meningkat, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya angka kemiskinan, dll. Akan tetapi, capaian-capaian tersebut perlu dibuktikan dengan persepsi masyarakat, karena meningkat menurut level elit belum tentu meningkat menurut masyarakat. Dengan demikian, diperlukannya bukti nyata untuk melihat kesesuaian antara capaian pemerintah dengan apa yang terjadi di masyarakat. Untuk pengukuran kinerjanya menggunakan misi Bupati dan juga capaian-capaian dari Bupati seperti yang telah disebutkan di atas, dan menggunakan indikator kinerja yaitu produktifitas, kualitas layanan, responsivitas, dan akuntabilitas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Kretek, yang terdiri dari 5 kelurahan. Alasan mengambil Kecamatan Kretek sebagai tempat penelitian karena di tempat inilah calon incumbent mengalami kekalahan terbesar, walaupun wilayah ini basis dari PDIP yang merupakan partai pengusung incumbent. Alasan yang lain adalah kecamatan ini merupakan kecamatan yang maju dalam sektor pariwisata namun dari 17 kecamatan di Bantul, Kecamatan Kretek berada diposisi 3 terbawah untuk angka kemiskinan, sehingga adanya pariwisata apakah tidak berdampak pada masyarakat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional sampling yaitu berdasarkan jumlah dari penduduk di masing-masing kelurahan. Analisis data untuk kuesioner menggunakan skala indeks. Kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul dilihat dari 4 aspek yaitu produktifitas, kualitas layanan, responsivitas dan akuntabilitas yang sesuai dengan 4 (empat) misi Bupati dan juga sesuai dengan capaian yang diungkapkan oleh Pemerintah Daerah Bantul, dan juga indikator kinerja berdasarkan LKJ 2015. Berdasarkan persepsi masyarakat hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja dari Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2010-2015 adalah dalam kriteria baik yaitu dengan rata-rata indeks 2,73. Aspek produktifitas mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,74 dengan kriteria baik. Aspek kualitas layanan mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,96 dengan kriteria baik. Aspek responsivitas mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,69 dengan kriteria baik. Aspek akuntabilitas mendapatkan nilai rata-rata indeks 2,64 dengan kriteria baik. Akan tetapi, yang perlu diperbaiki adalah dalam hal transparansi pengelolaan keuangan, transparansi pelayanan, jaminan kesehatan, dan pengangguran, karena 4 hal tersebut yang dinilai kurang baik oleh masyarakat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectPEMILIHAN UMUMen_US
dc.subjectPERSEPSI MASYARAKATen_US
dc.subjectKINERJA PEMERINTAH DAERAHen_US
dc.titlePERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL PADA MASA KEPEMIMPINAN SRI SURYAWIDATI TAHUN 2010-2015 (Studi Kasus di Kecamatan Kretek)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record