dc.description.abstract | Ingat perseteruan seru antara Werkudara dengan Sengkuni?
Saat itu, Werkudara sebenarnya sudah sangat lelah ketika ‘berperang’ melawan Sengkuni. Karena berbagai upayanya untuk mengalahkan ‘Manusia Licik’ yang satu ini, mengalami jalan buntu. Tiba-tiba Werkudara ingat, bahwa kulit Sengkuni memang amat licin, dan peluhnya berbau ‘lengo tala’. Dia pun berspekulasi bahwa ini semua pasti berkaitan dengan peristiwa penemuan ‘cupu’ milik kakek Abiyasa yang berisi ‘lengo tala’ yang diyakininya sebagai ‘minyak kesaktian’ (Ah, kenapa ‘Si Werkudara’ percaya sama 'azimat'? Apa nggak takut berdosa besar, karena syirik?). Tapi, singkat cerita, akhirnya ‘lengo tola’ itu pun diambil oleh Sengkuni dan dilumurkan ke seluruh tubuhnya.
Werkudara pun – secara spontan - langsung meraih leher Sengkuni, lalu dihimpitnya dengan lengannya kuat kuat, sehingga lehernya | en_US |