Show simple item record

dc.contributor.advisorSURIPTO, SLAMET
dc.contributor.advisorSYAHPUTRA, RAMADHONI
dc.contributor.authorWIRABAKTI, IWAN
dc.date.accessioned2017-03-09T03:04:03Z
dc.date.available2017-03-09T03:04:03Z
dc.date.issued2017-03-14
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/9512
dc.descriptionGardu indu merupakan salah satu sub sistem dari penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke beban-beban. Berdasarkan konstruksi dan jenis isolasi yang digunakan ada 2 jenis gardu induk yang ada di Indonesia yaitu GI Konvensional dan GIS (Gas Insulated Substation). Daerah Yogyakarta merupakan daerah yang menggunakan kedua jenis gardu induk tersebut yaitu salah satu contohnya adalah GI Konvensional Bantul dan GIS Gejayan. Trafo tenaga merupakan salah satu perlatan utama dan vital yang harus dilindungi dari gangguan disetiap gardu induk. Ada banyak jenis gangguan trafo tenaga, sehingga diperlukan alat proteksi yang memiliki kehandalan baik. Gangguan pada trafo tenaga dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu gangguan teknis (kerusakan alat), gangguan nonteknis (gangguan alam) dan gangguan yang tidak diketahui penyebabnya. Kuantitas setiap jenis gangguan pada GIS dan GI Konvensional tentu memiliki perbedaan termasuk pada GIS Gejayan dan GI Konvensional Bantul. Selain itu, gangguan juga berkaitan dengan keandalan/keberhasilan suatu sistem proteksi trafo tenga suatu gardu induk untuk mengamankan gangguan sehingga tidak terjadi kerusakan ataupun mengurangi akibat dari gangguan tersebut.en_US
dc.description.abstractGardu indu merupakan salah satu sub sistem dari penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke beban-beban. Berdasarkan konstruksi dan jenis isolasi yang digunakan ada 2 jenis gardu induk yang ada di Indonesia yaitu GI Konvensional dan GIS (Gas Insulated Substation). Daerah Yogyakarta merupakan daerah yang menggunakan kedua jenis gardu induk tersebut yaitu salah satu contohnya adalah GI Konvensional Bantul dan GIS Gejayan. Trafo tenaga merupakan salah satu perlatan utama dan vital yang harus dilindungi dari gangguan disetiap gardu induk. Ada banyak jenis gangguan trafo tenaga, sehingga diperlukan alat proteksi yang memiliki kehandalan baik. Gangguan pada trafo tenaga dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu gangguan teknis (kerusakan alat), gangguan nonteknis (gangguan alam) dan gangguan yang tidak diketahui penyebabnya. Kuantitas setiap jenis gangguan pada GIS dan GI Konvensional tentu memiliki perbedaan termasuk pada GIS Gejayan dan GI Konvensional Bantul. Selain itu, gangguan juga berkaitan dengan keandalan/keberhasilan suatu sistem proteksi trafo tenga suatu gardu induk untuk mengamankan gangguan sehingga tidak terjadi kerusakan ataupun mengurangi akibat dari gangguan tersebut.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectGangguan trafo tenaga, Keberhasilan sistem proteksi, GIS, GI Konvensinal.en_US
dc.titleANALISIS PERBANDINGAN KUANTITAS GANGGUAN DAN KINERJA SISTEM PROTEKSI TRAFO TENAGA GIS DAN GI KONVENSIONALen_US
dc.typeThesis SKR 009en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record