Show simple item record

dc.contributor.advisorWARSITO, TULUS
dc.contributor.authorHANUZIATY, TSALSA
dc.date.accessioned2017-03-16T07:06:40Z
dc.date.available2017-03-16T07:06:40Z
dc.date.issued2014-10-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/9670
dc.descriptionAnak-anak merupakan anugrah yang diberikan oleh Tuhan YME pada setiap keluarga yang harus dijamin keamanannya . Konflik di Myanmar telah membawa dampak perkembangan HAM yang buruk terutama bagi perkembangan hak-hak anak. Myanmar merupakan negara yang penuh masalah internal yang menyebabkan konflik merupakan fenomena yang sering dan mudah terjadi di Myanmar. Masalah atas perbedaan etnis, masalah perkembangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, tuntutan otonomi daerah yang lebih luas oleh kelompok bersenjata non negara yang menyulut konflik di Myanmar. Seringnya konflik yang terjadi di Myanmar, membuat setiap kelompok yang berkonflik dituntut oleh jenderal kelompok mereka untuk merekrut banyak pasukan guna meningkatkan kekuatan kelompok tersebut. Kurangnya kehadiran prajurit yang bergabung secara sukarela, tingginya tingkat pembelotan prajurit karena fasilitas yang buruk untuk para prajurit dan rendahnya gaji untuk prajurit untuk menggantikan orang dewasa yang secara sukarela bergabung. Anak-anak terus direkrut karena anak-anak dapat dengan mudah dipengaruhi, diberi janji-janji fasilitas yang akan didapat ketika menjadi tentara.en_US
dc.description.abstractAnak-anak merupakan anugrah yang diberikan oleh Tuhan YME pada setiap keluarga yang harus dijamin keamanannya . Konflik di Myanmar telah membawa dampak perkembangan HAM yang buruk terutama bagi perkembangan hak-hak anak. Myanmar merupakan negara yang penuh masalah internal yang menyebabkan konflik merupakan fenomena yang sering dan mudah terjadi di Myanmar. Masalah atas perbedaan etnis, masalah perkembangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, tuntutan otonomi daerah yang lebih luas oleh kelompok bersenjata non negara yang menyulut konflik di Myanmar. Seringnya konflik yang terjadi di Myanmar, membuat setiap kelompok yang berkonflik dituntut oleh jenderal kelompok mereka untuk merekrut banyak pasukan guna meningkatkan kekuatan kelompok tersebut. Kurangnya kehadiran prajurit yang bergabung secara sukarela, tingginya tingkat pembelotan prajurit karena fasilitas yang buruk untuk para prajurit dan rendahnya gaji untuk prajurit untuk menggantikan orang dewasa yang secara sukarela bergabung. Anak-anak terus direkrut karena anak-anak dapat dengan mudah dipengaruhi, diberi janji-janji fasilitas yang akan didapat ketika menjadi tentara.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectMYANMARen_US
dc.subjectTENTARA ANAKen_US
dc.subjectCHILD SOLDIERS INTERNATIONALen_US
dc.titleHAMBATAN CHILD SOLDIERS INTERNATIONAL DALAM MENGATASI FENOMENA TENTARA ANAK DI MYANMAR (2011-2013)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record