View Item 
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • SEMINAR
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • SEMINAR
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100

      Thumbnail
      View/Open
      hal.430-437.pdf (830.0Kb)
      Peer Review (764.8Kb)
      Turnitin (2.474Mb)
      Peer Review (2.052Mb)
      Date
      2016-11-26
      Author
      NUGROHO, ARIS WIDYO
      SUDARISMAN, SUDARISMAN
      RAHMAN, MUHAMMAD BUDI NUR
      ROKIN, FAHMI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Electro Chemical Machining (ECM) merupakan salah satu mesin non-konvensional yang banyak dikembangkan di dunia industri. ECM ini digunakan untuk proses pemesinan berbagai jenis material yang bersifat konduktor listrik. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian pemesinan dari mesin ECM yang telah difabrikasi tentang pengaruh variasi jarak celah (gap) dan tegangan terhadap MRR, overcut serta ketirusan dengan cairan elektrolit NaCl dengan benda kerja material aluminium 1100. Pemesinan drilling dilakukan dengan membuat lubang pada benda kerja aluminium berdimensi 50 x 40 x 0.4 mm menggunakan tool berdiameter 3 mm berbahan kuningan. Larutan elektrolit dipilih NaCl yang mempunyai konsentrasi sebesar 15%. Benda kerja diletakkan dalam bak benda kerja dan dilakukan pemesinan dengan variasi tegangan 7, 10, dan 13 volt pada masingmasing gap 0.5, 0.75, dan 1 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar tegangan dan gap yang digunakan maka nilai MRRnya akan semakin besar.Dari data yang disajikan didapat nilai MRR material aluminium 1100 yang terbesar yaitu 1,505 x 104mm3/dt. Hal yang sama juga ditemukan untuk nilai dari overcut, semakin besar tegangan dan gap yang digunakan maka nilai overcutnya juga semakin besar. Hasil nilai overcut terkecil didapatkan pada tegangan 7 volt dan gap 0,5 mm yaitu 1,48 mm. Tegangan dan gap yang besar membuat arus akan menyebar kesamping permukaan benda kerja dan menyebabkan hasil pemesinan tidak merata sehingga menghasilkan ketirusan yang bervariasi. Nilai hasil ketirusan terkecil didapatkan pada tegangan 10 volt dan gap 0,5 mm yaitu sebesar 12,48 (o).
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10038
      Collections
      • SEMINAR

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV