Semakin mahalnya harga minyak bumi, menipisnya cadangan fosil minyak bumi, perlunya upaya mengatasi masalah limbah pertanian )biomassa) dan mengurangi efek rumah kaca dari gas methane; maka perlu dikembangkan energi alternatif dari limbah pertanian (biomassa) menjadi biogas dengan teknologi tepat guna. Penelitian yang bertujuan mendeskripsikan pengembangan teknologi konversi biomassa menjadi biogas dilaksanakan sejak tahun 2006 hingg athun 2009 di BBP Mekanisasi Pertanian Serpon dan Puslit Coca Jember tahun 2009 (Penelitian koordinatif), serta penerapannya di beberapa daerah hingga tahun 2014 antara lain Sukamandi, Bangka Belitung, dan Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioreactor dapat beroperasi dengan baik, sehingga gas methane dapat terbentuk, dan slurry yang sudah matang dapat keluar dengan sendrinya.