dc.contributor.author | J, HASSE | |
dc.date.accessioned | 2017-04-27T07:42:38Z | |
dc.date.available | 2017-04-27T07:42:38Z | |
dc.date.issued | 2016-12-01 | |
dc.identifier.issn | 1412-0534 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10209 | |
dc.description | Radikalisme agama menunjukkan intensitas yang tinggi dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia. Paham radikal ini kemudian berdampak luas ketika diikui oleh aksi yang memilih kekerasan sebagai metodenya. Tulisan ini dititik-beratkan pada, pertama, titik persinggungan antara kekerasan dan agama; kedua, radikalisme dijadikan metode untuk merespons berbagai persoalan seperti ketidak-adilan, dan sebagainya; ketiga, menyangkut alternatif metode yang dapat dilakukan dalam rangka meminimalisir tindakan dan paham radikal di Indonesia. Tulisan ini menegaskan tiga hal pokok. Pertama, ajaran agama khususnya Islam pada dasarnya berisi tentang ajaran kedaiaman dan keselamatan sehingga ia sangat anti terhadap kekerasan dan aksi radikal. Kedua, aksi radikal menjadi metode menyuarakan aspirasi sebagai respons terhadap berbagai ketidak-adilan yang terjadi di beberapa tempat di dunia. Ketiga, memahami teks agama secara sempit berdampak pada bangunan pemahaman dan aksi yang sempit pula. | en_US |
dc.description.abstract | Religious radicalism shows a high intensity over the last decade in Indonesia. This religious radicalism subsequently brings a massive impact when it is admitted by the action of choosing violence as the only way. In this article, we put forward our arguments: first, the point of intersection between violence and religion; second, radicalism used as a method to respond to various issues such as injustice, and so on. Third, regarding alternative methods that can be done in order to minimize radical action and understanding in Indonesia. This paper confirms three main points. First, the teaching of religion, especially Islam basically contains the peace teachings and safety; therefore, one was very anti-violence and radical actions. Second, radical action can be a method to hear our voices in response to various injustices that occur in a few places in the world. Third, understand the narrowly religious texts have an impact on building understanding and narrow action anyway. | en_US |
dc.publisher | Jurnal Al Ulum: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Sultan Amai Gorontalo | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Vol 16;No 2 | |
dc.subject | radicalism, religion, violence, tafsir | en_US |
dc.title | RADIKALISME AGAMA: | en_US |
dc.title.alternative | Legitimasi Tafsir Kekerasan di Ruang Publik | en_US |
dc.type | Article | en_US |