HUBUNGAN SENAM LANSIA TERHADAP FREKUENSI PERNAPASAN PADA LANSIA
Abstract
Lansia adalah seseorang yang mengalami perubahan stuktur dan fungsi sistem biologis karena usianya yang telah lanjut. Semakin berusia lanjut, maka seorang individu semakin rentan pula terhadap penyakit dan kondisi fisik yang mulai menurun. Semua fungsi organ tubuh mulai menurun tidak terkecuali fungsi paru. Penurunan fungsi paru ini berpengaruh pada kapasitas vital dan frekuensi pernapasan. Olahraga dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatan kualitas hidup lansia, salah satunya senam lansia. Semua lansia memiliki manfaat untuk memperlambat proses degeneratif. Senam lansia sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki usia 60 tahun ke atas. Penelitian tentang hubungan senam lansia terhadap frekeuensi pernapasan lansia perlu dilakukan untuk mengetahui manfaat nyata senam lansia untuk kesehatan para lansia.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan rancangan desain non eksperimental. Populasi yang digunakan adalah semua lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budhi Luhur Bantul yang berjumlah 88 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budhi Luhur Bantul yang sesuai kriteria inklusi berupa aktif mengikuti senam lansia sejumlah 47 orang.
Perhitungan statistik uji Chi-Square antara variabel independen berupa senam lansia dan variabel dependen berupa frekuensi pernapasan lansia menunjukan bahwa nilai (p=0,004) sehingga terbukti adanya hubungan antara senam lansia terhadap frekuensi pernapasan lansia. Nilai Contingency Coefficient menunjukan nilai sebesar 0,609 (pada rentang 0,6-0,79) yang dapat diartikan bahwa variabel senam lansia dan variabel frekuensi pernapasan lansia terbukti memiliki hubungan yang bersifat erat.
Hasil penelitian dapat disimpulkan senam lansia memiliki hubungan terhadap frekuensi pernapasan pada lansia. Lansia yang melakukan senam lansia secara teratur cenderung memiliki frekuensi pernapasan normal.