PEMODELAN LALU LINTAS SIMPANG APILL RING ROAD, PARANGTRITIS, BANTUL, YOGYAKARTA
Abstract
Pertumbuhan jumlah penduduk setiap kota di Indonesia per tahun semakin meningkat, terutama di Kota Yogyakarta. Sebagai kota pelajar dan wisata maka kebutuhan dalam transportasi akan meningkat, aktivitas dan mobilitas semakin bertambah. Pertumbuhan penduduk D.I. Yogyakarta menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2015) adalah 1,19% dan kepadatan tertinggi terjadi di kota Yogyakarta yaitu 12.699 jiwa per km2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja simpang APILL, mengevaluasi kinerja simpang APILL, dan memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja simpang APIL dengan mengunakan VISSIM 8.0 (Student Version).
Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja simpang APILL Parangtritis Ring Road Selatan, Bantul, Yogyakarta adalah kondisi geometrik, kondisi lingkungan, volume lalu lintas, arus lalu lintas, kapasitas simpang, derajat kejenuhan, panjang antrian dan tundaan. Analisis hitungan kondisi eksisting diperoleh nilai tundaan rata-rata 321,38 det/skr dan derajat kejenuhan (DJ) pada lengan utara, selatan, timur, barat, didapat 0,90; 1,40; 0,95; 0,70, dengan tingkat pelayanan F. Alternatif solusi yang dapat direkomendasikan yaitu : 1) merancang waktu siklus baru dengan hasil tundaan rata-rata 92,17 det/skr dan derajat kejenuhan (DJ) pada lengan utara, selatan, timur, barat, didapat 0,91; 0,91; 0,91; 0,91, denagn tingkat pelayanan F, 2) perencanaan pelebaran jalan pada lengan utara dan selatan dengan hasil tundaan rata-rata 76,02 det/skr dan derajat kejenuhan (DJ) pada lengan utara, selatan, timur, barat, didapat 0,73; 0,88; 0,95; 0,70 dengan tingkat pelayanan F, 3) perencanaan waktu siklus baru dan pelebaran jalan dengan tundaan rata-rata 58,28 det/skr dan derajat kejenuhan (DJ) pada lengan utara, selatan, timur, barat, didapat 0,83; 0,83; 0,84; 0,70 dengan tingkat pelayaan E. Alternatif terbaik yang dapat direkomendasikan adalah waktu siklus baru dan pelebaran jalan dengan tundaan kurang dari 60 det/skr.