dc.contributor.advisor | BAGUS SOEBANDONO | |
dc.contributor.advisor | MUHAMMAD IBNU SYAMSI | |
dc.contributor.author | LESMANA, REDI INDRA | |
dc.date.accessioned | 2017-06-12T02:22:16Z | |
dc.date.available | 2017-06-12T02:22:16Z | |
dc.date.issued | 2017-05-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10825 | |
dc.description | Indonesia memiliki peraturan tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung maupun non gedung yang diperbaharui secara bertahap sesuai kebutuhan, peraturan itu sendiri yang tertuang dalam SNI 03-1726-2002. Namun dalam perkembangannya standar ini dianggap sudah tidak sesuai dengan aktivitas gempa yang terjadi di Indonesia, sehingga disusunlah standar perencanaan struktur yang baru pada SNI 03-1726-2012.
Penelitian ini menggunakan empat rekaman gempa yang telah diangkakan sebagai gempa masukan yaitu Gempa Northern California, Gempa Imperial Valley, Gempa Morgan Hill dan Gempa Superstition Hills. Keempat rekaman gempa tersebut dimodifikasi berdasarkan respon spektrum desain menggunakan bantuan program Seismomatch untuk mendapatkan rekaman gempa yang konvergen. Dengan analisis tiga dimensi menggunakan software ETABS diperoleh respon gedung terhadap beban gempa berupa joint displacement, interstory drift dan story shear.
Hasil analisis menggunakan software ETABS 2015 menunjukan bahwa terjadi kenaikan nilai parameter respon pada semua gempa dengan menggunakan SNI 03-1726-2012. Kenaikan nilai joint displacement terbesar terjadi pada gempa struktur dengan beban gempa Morgan Hill yaitu sebesar 4,36 kali di arah Y. Kenaikan nilai Interstory drift terbesar terjadi pada gempa Imperial Valley yaitu sebesar 3,89 kali di arah Y dan kenaikan Story shear terbesar terjadi pada beban gempa Superstiton Hills yaitu sebesar 3,91 kali pada arah Y. | en_US |
dc.description.abstract | Indonesia memiliki peraturan tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung maupun non gedung yang diperbaharui secara bertahap sesuai kebutuhan, peraturan itu sendiri yang tertuang dalam SNI 03-1726-2002. Namun dalam perkembangannya standar ini dianggap sudah tidak sesuai dengan aktivitas gempa yang terjadi di Indonesia, sehingga disusunlah standar perencanaan struktur yang baru pada SNI 03-1726-2012.
Penelitian ini menggunakan empat rekaman gempa yang telah diangkakan sebagai gempa masukan yaitu Gempa Northern California, Gempa Imperial Valley, Gempa Morgan Hill dan Gempa Superstition Hills. Keempat rekaman gempa tersebut dimodifikasi berdasarkan respon spektrum desain menggunakan bantuan program Seismomatch untuk mendapatkan rekaman gempa yang konvergen. Dengan analisis tiga dimensi menggunakan software ETABS diperoleh respon gedung terhadap beban gempa berupa joint displacement, interstory drift dan story shear.
Hasil analisis menggunakan software ETABS 2015 menunjukan bahwa terjadi kenaikan nilai parameter respon pada semua gempa dengan menggunakan SNI 03-1726-2012. Kenaikan nilai joint displacement terbesar terjadi pada gempa struktur dengan beban gempa Morgan Hill yaitu sebesar 4,36 kali di arah Y. Kenaikan nilai Interstory drift terbesar terjadi pada gempa Imperial Valley yaitu sebesar 3,89 kali di arah Y dan kenaikan Story shear terbesar terjadi pada beban gempa Superstiton Hills yaitu sebesar 3,91 kali pada arah Y. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | TIME HISTORY | en_US |
dc.subject | JOINT DISPLACEMENT | en_US |
dc.subject | INTERSTORY DRIFT | en_US |
dc.subject | STORY SHEAR | en_US |
dc.subject | SEISMOMATCH | en_US |
dc.title | ANALISIS RESPONS GEDUNG TERHADAP BEBAN GEMPA TIME HISTORY BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN SNI 03-1726-2012 (STUDI KASUS : GEDUNG AR-FACHRUDDIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |