Jalan Kabupaten adalah jalan lokal tapi kendaraan yang melintas di jalan tersebut tergolong padat dan melebihi beban maksimal, terlebih lagi di sepanjang Jalan Kabupaten banyak proyek yang sedang berjalan sehingga memperparah kerusakan yang terjadi sedangkan kondisi tersebut tidak diimbangi dengan evaluasi dan pengawasan dari pemerintah yang mengakibtakan Jalan Kabupaten turun tingkat pelayanannya sehingga membuat pengendara tidak nyaman berkendara dan rawan akan kecelekaan karena banyaknya jenis kerusakan yang ada di jalan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode dengan cara deskriptif analisis berdasarkan metode Pavement Condition Index (PCI). Diskriptif berarti survei yang memusatkan pada masalah –masalah yang ada pada saat sekarang, keadaan kerusakan perkerasan jalan yang diteliti, sedangkan analisis berarti data yang berarti data yang dikumpulkan dan disusun, kemudian dianalisis dengan menggunakan prinsip-prinsip analisis metode Pavement Condition Index (PCI). Sedangkan untuk kecepatan digunakan metode analisis yang berarti data dikumpulkan dan disusun, kemudian dianalisis dan dicari perbedaan kecepatan rata-rata kendaraan antara Jalan Kabupaten dan Jalan Bibis. Hasil penelitian menunjukan rata-rata persentase kerusakan pada ruas Jalan Kabupaten, Sleman antara lain : retak buaya 35,81%, Retak Kotak-Kotak 9,03%, Cekungan 0,64%, Amblas 0,64%, Retak Pinggir 4,52%, Pinggir Jalan Turun Vertikal 1,61%, Retak Memanjang/Melintang 0,97%, Tambalan 40%, Lubang 3,87%, Alur 0,64%, Patah Slip 0,32%, Pelepasan Butir 1,93%. Nilai indeks kondisi perkerasan perkerasan (PCI) ruas Jalan Kabupaten, Sleman, Yogyakarta adalah 61,64% yang termasuk dalam kategori Baik (good) dan mengacu pada matriks PCI ruas jalan tersebut perlu dilakukan perbaikan. Untuk kecepatan rata-rata kendaraan yang didapat di ruas Jalan Kabupaten 7,32 m/s, sementara di ruas Jalan Bibis 9,36 m/s, itu menunjukan tingkat pelayanan jalan Berpengaruh terhadap Kecepatan Kendaraan.