Show simple item record

dc.contributor.authorPUSPITASARI, AYU NUGRAHENI
dc.date.accessioned2017-06-12T03:49:33Z
dc.date.available2017-06-12T03:49:33Z
dc.date.issued2017-05-24
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10844
dc.description.abstractSumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah dalam sektor energi maupun sektor industri dalam sektor energi potensi cadangan minyak bumi sebesar 10,7%, batu bara sebesar 13,01% dan gas bumi sebesar 38,5 % dan dalam sektor industri khususnya di Kabupaten Banyuasin yang termasuk pada Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) diperkirakan membutuhkan 10.246 tenaga kerja dimana menurut RIPIN tahun 2015 hingga 2035 bahwa prioritas utama pengembangan kawasan industri akan difokuskan pada Kabupaten yang termasuk WPPI. Peningkatan angkutan barang di Sumatera Selatan yang menurut PT. KAI diperkirakan mencapai 25 juta ton per tahun untuk tahun 2017. Oleh karena itu Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Nasional di dalam RIPNAS akan mengoptimalkan potensi yang berada pada Sumatera Selatan sehingga dibutuhkan seperti sarana transportasi yang berkapasitas besar yaitu kereta api yang dapat memperlancar perpindahan orang maupun barang secara massal, cepat, bebas hambatan, efisien, tertib dan dapat mengembangkan pembangunan perkeretaapian dari sisi sarana maupun prasarana sehingga diperlukan adanya pola operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian pola operasi jalur ganda lintas layanan Palembang – Sembawa meliputi panjang jalur efektif dan tata letak jalur, pengaturan lalu lintas dan rute perjalanan kereta api. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dari metode analisa data yang berasal dari data sekunder dari PT. Kereta Api Indonesia Divre III, Kementerian Perhubungan, Data Rencana Jalur Kereta Api Ganda Lintas Layanan Palembang – Betung - Jambi, Data Lintas Layanan Stasiun Simpang – Stasiun Sembawa, Penghimpunan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada Stasiun Simpang rute yang terbentuk ada 10 rute, rute yang terpakai ada 8 rute dari 10 rute, ratio rute konflik (conflict rate) sebesar 82 % dengan tingkat pembebanan rute sebesar 86, 40 %, sedangkan pada Stasiun Gandus, Talang Kelapa, Sembawa ketiganya direncanakan terdapat rute terbentuk ada 6 rute, rute yang terpakai ada 4 rute, ratio konflik sebesar 77,78% dengan tingkat pembebanan rute sebesar 51, 24%.en_US
dc.description.sponsorshipSumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah dalam sektor energi maupun sektor industri dalam sektor energi potensi cadangan minyak bumi sebesar 10,7%, batu bara sebesar 13,01% dan gas bumi sebesar 38,5 % dan dalam sektor industri khususnya di Kabupaten Banyuasin yang termasuk pada Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) diperkirakan membutuhkan 10.246 tenaga kerja dimana menurut RIPIN tahun 2015 hingga 2035 bahwa prioritas utama pengembangan kawasan industri akan difokuskan pada Kabupaten yang termasuk WPPI. Peningkatan angkutan barang di Sumatera Selatan yang menurut PT. KAI diperkirakan mencapai 25 juta ton per tahun untuk tahun 2017. Oleh karena itu Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Nasional di dalam RIPNAS akan mengoptimalkan potensi yang berada pada Sumatera Selatan sehingga dibutuhkan seperti sarana transportasi yang berkapasitas besar yaitu kereta api yang dapat memperlancar perpindahan orang maupun barang secara massal, cepat, bebas hambatan, efisien, tertib dan dapat mengembangkan pembangunan perkeretaapian dari sisi sarana maupun prasarana sehingga diperlukan adanya pola operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian pola operasi jalur ganda lintas layanan Palembang – Sembawa meliputi panjang jalur efektif dan tata letak jalur, pengaturan lalu lintas dan rute perjalanan kereta api. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dari metode analisa data yang berasal dari data sekunder dari PT. Kereta Api Indonesia Divre III, Kementerian Perhubungan, Data Rencana Jalur Kereta Api Ganda Lintas Layanan Palembang – Betung - Jambi, Data Lintas Layanan Stasiun Simpang – Stasiun Sembawa, Penghimpunan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada Stasiun Simpang rute yang terbentuk ada 10 rute, rute yang terpakai ada 8 rute dari 10 rute, ratio rute konflik (conflict rate) sebesar 82 % dengan tingkat pembebanan rute sebesar 86, 40 %, sedangkan pada Stasiun Gandus, Talang Kelapa, Sembawa ketiganya direncanakan terdapat rute terbentuk ada 6 rute, rute yang terpakai ada 4 rute, ratio konflik sebesar 77,78% dengan tingkat pembebanan rute sebesar 51, 24%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectCONFLICT RATEen_US
dc.subjectPEMBEBANAN RUTEen_US
dc.subjectPENGATURAN LALU LINTASen_US
dc.subjectRUTE TERBENTUKen_US
dc.subjectRUTE TERPAKAIen_US
dc.titleSTUDI POLA OPERASI JALUR GANDA LINTAS LAYANAN PALEMBANG-SEMBAWAen_US
dc.typeThesis SKR F T 275en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record