Latar Belakang: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di dunia. Sesak nafas adalah masalah utama pasien PPOK. Pasien PPOK mengalami masalah dan penurunan nilai peak expiratory flow rate (PEF) serta penurunan kepercayaan terhadap kemampuan melakukan perawatan diri. Intervensi yang dapat dilakukan pada pasien PPOK adalah edukasi tentang self management dan latihan nafas dengan pursed lips breathing (PLB). Tujuan: Mengetahui pengaruh intervensi edukasi tentang self management dan latihan pursed lips breathing terhadap efikasi diri dan peak expiratory flow rate (PEF) pasien PPOK. Metode: Desain penelitian true experiment, pretest – post test design with control group. Sampel berjumlah 30 responden dengan random sampling. Kelompok perlakuan 15 responden diberikan edukasi self management 1x seminggu selama 4 minggu dan latihan PLB dilakukan 3x seminggu selama 4 minggu. Kelompok kontrol 15 responden hanya mendapatkan terapi standar pengobatan dari rumah sakit. Analisis menggunakan uji paired t test dan independent t test. Hasil: Hasil uji paired t test kelompok perlakuan skor efikasi diri p= 0.000 dan nilai PEF p=0.000. Hasil uji paired t test kelompok kontrol pada skor efikasi diri p= 0900 dan nilai PEF p=0.334. Hasil uji independent t test kelompok perlakuan dan kontrol pada skor efikasi diri p= 0.000 dan nilai PEF p= 0.637. Hasil uji independent t test selilisih (delta) rata-rata skor efikasi diri p=0.000 dan nilai PEF p=0.000. Kesimpulan: Terdapat pengaruh edukasi self management dan latihan pursed lips breathing terhadap peningkatan skor efikasi diri dan nilai PEF. Terdapat perbedaan skor efikasi diri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol namun tidak terdapat perbedaan nilai PEF pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah intervensi edukasi self management dan latihan PLB. Intervensi self management dan latihan PLB efektif meningkatkan skor efikasi diri dan nilai PEF pada psien PPOK.