dc.description.abstract | Latar Belakang : Nyeri muskuloskeletal sering terjadi pada perawat yang memiliki beban kerja yang berat seperti terlalu lama berdiri, lama duduk, lama membungkuk, atau beban yang berat untuk diangkat. static streching dan perbaikan postur kerja dapat menurun kan risiko nyeri muskulosketal.
Tujuan Penelitian : Menganalisis dan mengeksplorasi pengaruh static streching dan perbaikan postur kerja terhadap nyeri muskuloskeletal pada perawat di klinik Kitamura Pontianak.
Metode : eksplanatoris sekuensial, dengan tahap pertama menggunakan metode Quasi Eksperiment pre post test without control group design, 15 perawat diberikan streching dan 15 perawat diberikan perbaikan postur kerja. Analisis bivariat menggunakan uji t. instrumen penilaian nyeri dengan Nordic Body Map (NBM). Selanjutnya dilakukan wawancara 4 responden dan dianalisis dengan transkrip, koding dan tema.
Hasil : Kelompok streching nyeri leher bawah 46,7% menjadi 0%, nyeri leher atas 40% menjadi 0%, nyeri bahu kanan 40% menjadi 6,7%, nyeri sekali pada pinggang 26,7% menjadi agak nyeri 6,7%, nyeri betis kiri 66,7% menjadi 6,7%, nyeri betis kanan 60% menjadi agak nyeri 40%. Kelompok perbaikan postur kerja nyeri leher atas 60% menjadi 0%, agak nyeri leher bawah 80% menjadi 40%, nyeri lengan atas kiri 60% menjadi 26,7%nyeri pinggang 46,7% menjadi 0%, agak nyeri lutut kanan 53,3 % menjadi 6,7% dan agak nyeri betis kiri 40% menjadi 6,7%. Tema yang didaptkan adalah 1) Lokasi dan karakteristik nyeri, 2) Penyebab skala nyeri meningkat, 3) Manfaat streching dan perbaikan postur kerja
Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara static streching dan perbaikan postur kerja terhadap penurunan nyeri muskuloskeletal | en_US |