PERANCANGAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN LENTUR (OVERLAY) MENGGUNAKAN METODE LENDUTAN BALIK (STUDI KASUS : RUAS JALAN GOA SELARONG KEC. PAJANGAN KAB.BANTUL DIY)
Abstract
Evaluasi pada perkerasan ruas Jalan Goa Selarong, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dilakukan mengingat aktivitas lalu lintas pada ruas jalan tersebut semakin meningkat akibat pertumbuhan aktivitas lalu lintas masyarakat sekitar yang tinggi ditambah Jalan goa Selarong merupakan jalan alternatif truck dari arah Jogja-Bantul, banyaknya kendaran dengan tonase tinggi yang melintas hingga menyebabkan kerusakan di beberapa titik perkerasan.
Benkelman Beam merupakan alat yang digunakan dalam melakukan pengujian lendutan pada ruas Jalan Goa Selarong, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, alat ini dapat digunakan untuk mengukur lendutan balik dan lendutan langsung pada lapisan perkerasan jalan akibat beban lalu lintas, adapun data pengujian dapat digunakan dalam analisa perencanaan lapis tambahan (overlay).
Berdasarkan hasil analisis data primer dan sekunder yang telah didapat, dapat dinyatakan bahwa data lendutan balik rata-rata (dR) yang menggambarkan keadaan struktur pekerasan diantaranya yaitu pada segmen I sebesar 0.7568 mm , segmen II sebesar 0.5125 mm, segmen III sebesar 0.8249 mm, segmen sebesar 0.4685 mm, segmen V sebesar 0.5806 mm, segmen VI sebesar 0.5726 mm, segmen VII sebesar 0.4491 mm, segmen VIII sebesar 0.7115 mm, segmen IX sebesar 0.5132 mm, segmen X sebesar 0.6260 mm, segmen XI sebesar 0.7737 mm, segmen XII sebesar 0.4471 mm, segmen XIII sebesar 0.5949 mm, dan segmen XIV sebesar 0.6532 mm.. Didapat tebal lapis tambah rekomendasi berdasarkan tebal perencanaan terbesar yaitu sebesar 5 cm dengan jenis lapis tambah Laston (Asphlat Concrete) dengan nilai Modulus Resilient (MR) sebesar 2000 MPa dan Stabilitas Marshall sebesar 800 kg. Umur pelayanan rencana sebesar 15 tahun dalam perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan akumulasi beban sumbu lalu lintas (CESA) selama umur rencana pada ruas Jalan Goa Selarong sebesar 2.400.000 ESA.