Show simple item record

dc.contributor.authorAULIA, ISNA DEWI
dc.date.accessioned2017-06-13T04:27:09Z
dc.date.available2017-06-13T04:27:09Z
dc.date.issued2017-05-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10922
dc.description.abstractPotensi sumber daya alam di wilayah Kabupaten banyuasin memberikan kontribusi yang terhadap perekonomian daerah. Sektor pertanian seperti karet, kelapa sawit dam kelapa merupakan komoditas ekspor di Kabupaten Banyuasin. Keterbatasan daya jangkau jaringan jalan yang menghubungkan setiap kecamatan menjadikan pergerakan perjalanan wilayah menjadi terhambat. Pembangunan sistem jaringan transportasi dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi pergerakan perjalanan sehingga potensi-potensi yang ada di Kabupaten Banyuasin dapat terdistribusi ke wilayah yang lainnya. Salah satu pembangunan sistem jaringan transportasi yaitu pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Sembawa-Betung. Pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Sembawa-Betung merupakan salah satu rute dari proyek Trans Sumatera Railways dalam pengembangan jaringan jalur kereta api di wilayah Sumatera sebagia peran moda angkutan penumpang dan barang, khususnya kelapa sawit dan batu bara, serta membantu kelancaran perekonomian di wilayah Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian pola operasi jalur rel kereta api ganda lintas layanan Sembawa – Betung. Hal-hal tercakup dalam kajian pola operasi yaitu tipikal tata letak dan panjang efektif tiap jalur stasiun, pengaturan lalu lintas kereta api pada stasiun, serta rute perjalanan kereta api. Pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Sembawa - Betung di Kabupaten Banyuasin direncanakan akan melewati empat stasiun antara lain Stasiun Sembawa, Stasiun Pangkalan Balai, Stasiun Suak Tapeh, dan Stasiun Betung. Pada Tugas Akhir ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait yaitu Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta berdasarkan acuan dari Undang-Undang RI, Peraturan Pemerintah RI dan Peraturan Menteri Perhubungan. Hasil penelitian didapatkan bahwa Stasiun Sembawa, Stasiun Pangkalan Balai, Stasiun Suak Tapeh merupakan stasiun kecil yang memiliki 4 jalur kereta api dengan 6 rute terbentuk, 6 rute terpakai, ratio rute berkonflik sebesar 78%, dan tingkat pembebanan rute terhadap frekuensi kereta api sebesar 73,6%. Stasiun Betung merupakan stasiun sedang yang memiliki 6 jalur kereta api dengan 10 rute terbentuk, 8 rute terpakai, ratio rute berkonflik sebesar 82%, dan tingkat pembebanan rute terhadap frekuensi kereta api sebesar 57,4%. Pengaturan lalulintas kereta api dengan jumlah perjalanan kereta api per hari sejumlah 22 perjalanan yaitu kereta api angkutan penumpang jarak dekat direncanakan akan melintasi jalur sayap, sedangkan kereta api angkutan penumpang jarak jauh dan angkutan barang akan melintasi jalur raya.en_US
dc.description.sponsorshipPotensi sumber daya alam di wilayah Kabupaten banyuasin memberikan kontribusi yang terhadap perekonomian daerah. Sektor pertanian seperti karet, kelapa sawit dam kelapa merupakan komoditas ekspor di Kabupaten Banyuasin. Keterbatasan daya jangkau jaringan jalan yang menghubungkan setiap kecamatan menjadikan pergerakan perjalanan wilayah menjadi terhambat. Pembangunan sistem jaringan transportasi dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi pergerakan perjalanan sehingga potensi-potensi yang ada di Kabupaten Banyuasin dapat terdistribusi ke wilayah yang lainnya. Salah satu pembangunan sistem jaringan transportasi yaitu pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Sembawa-Betung. Pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Sembawa-Betung merupakan salah satu rute dari proyek Trans Sumatera Railways dalam pengembangan jaringan jalur kereta api di wilayah Sumatera sebagia peran moda angkutan penumpang dan barang, khususnya kelapa sawit dan batu bara, serta membantu kelancaran perekonomian di wilayah Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian pola operasi jalur rel kereta api ganda lintas layanan Sembawa – Betung. Hal-hal tercakup dalam kajian pola operasi yaitu tipikal tata letak dan panjang efektif tiap jalur stasiun, pengaturan lalu lintas kereta api pada stasiun, serta rute perjalanan kereta api. Pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Sembawa - Betung di Kabupaten Banyuasin direncanakan akan melewati empat stasiun antara lain Stasiun Sembawa, Stasiun Pangkalan Balai, Stasiun Suak Tapeh, dan Stasiun Betung. Pada Tugas Akhir ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait yaitu Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta berdasarkan acuan dari Undang-Undang RI, Peraturan Pemerintah RI dan Peraturan Menteri Perhubungan. Hasil penelitian didapatkan bahwa Stasiun Sembawa, Stasiun Pangkalan Balai, Stasiun Suak Tapeh merupakan stasiun kecil yang memiliki 4 jalur kereta api dengan 6 rute terbentuk, 6 rute terpakai, ratio rute berkonflik sebesar 78%, dan tingkat pembebanan rute terhadap frekuensi kereta api sebesar 73,6%. Stasiun Betung merupakan stasiun sedang yang memiliki 6 jalur kereta api dengan 10 rute terbentuk, 8 rute terpakai, ratio rute berkonflik sebesar 82%, dan tingkat pembebanan rute terhadap frekuensi kereta api sebesar 57,4%. Pengaturan lalulintas kereta api dengan jumlah perjalanan kereta api per hari sejumlah 22 perjalanan yaitu kereta api angkutan penumpang jarak dekat direncanakan akan melintasi jalur sayap, sedangkan kereta api angkutan penumpang jarak jauh dan angkutan barang akan melintasi jalur raya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectCONFLICT RATEen_US
dc.subjectJALUR GANDAen_US
dc.subjectKAJIAN POLA OPERASIen_US
dc.subjectKERETA APIen_US
dc.titleSTUDI POLA OPERASI JALUR KERETA API GANDA SEMBAWA-BETUNGen_US
dc.typeThesis SKR F T 263en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record