PENGUKURAN ANGKUTAN SEDIMEN DASAR PADA ALIRAN SUNGAI PROGO DENGAN MENGGUNAKAN ALAT HELLEY SMITH (TITIK TINJAUAN SUNGAI PROGO DI JEMBATAN KEBONAGUNG II DAN KEBONAGUNG I)
Abstract
Sungai Progo adalah sungai yang mengalir di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Sungai ini bersumber dari lereng Gunung Sumbing. Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasokan sedimen berupa pasir yang melimpah, Sedimen dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian. Sedimen berupa pasir dapat digunakan untuk bahan material pembangunan. Jika pasokan sedimennya tidak seimbang maka akan menimbulkan bencana degradasi dan agradasi sunga yang dapat menngerus jembatan dan tebing-tebing di sepanjang bantaran sungai khususnya Sungai Progo.
Dalam analisis angkutan sedimen ini menggunakan metode pengujian lapangan langsung dengan alat Helley Smith (WMO,1980). Penelitian ini meninjau dua titik tinjau yaitu, Sungai Progo pada Jembatan Kebo Agung II dan di Jembatan Kebon Agung I pada bulan Maret dan April (Musim Penghujan). Metode pengujiannya di laksanakan pada hulu jembatan, lama pengujian yaitu 120 menit untuk setiap penampang sungai dilakukan dua kali pengambilan data, yaitu 1/3 , 1/2 dan 2/3 dari lebar sungai
Dalam analisis angkutan sedimen ini didapatkan nilai diameter butiran di Jembatan Kebon Agung II D10= 0,075 mm; D35= 0,0910 mm; D50= 0,1380 mm; D65= 0,3150 mm; D90= 1,450m mm, Untuk titik tinjau Kebon Agung I D10= 0,095mm; D35 =0,176mm; D50 =0,260mm; D65=0,340mm; D90 =0,568mm. Jenis tanah untuk kedua titik tinjau adalah Sendy Silt, dengan nilai 2,6954 gram/m dan 2,6738gram/. Nilai angkutan sedimen yaitu Jembatan Kebon Agung II dengan debit 131,67 m3/detik 3,83 ton/hari, dengan debit 139,432 m3/detik 3,923 ton/hari, dan dengan debit 145,32 m3/detik 4,316 ton/hari Sedangkan pada Jembatan Kebon Agung I dengan debit 121,018 m3/detik, 22,548 ton/hari, dengan debit 145,446 m3/detik, 66,506 ton/hari, dan dengan debit 213,281 m3/detik 153,760 ton/hari. Hubungan antara debit dengan kandungan sedimen dasar untuk titik tinjau Kebon Agung II atau Kebon Agung I saling berkaitan secara linier atau eksponensial nilainya adalah 1,00. Apabila nilai Debit naik maka nilai angkutan sedimenpun naik. Nilai ini disebut korelasi positif