STUDI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN RAWAN BENCANA DAS KRASAK PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
Abstract
Gunung Merapi yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di dunia. Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada 26 Oktober 2010 tergolong erupsi terbesar dalam sejarah erupsi Gunung Merapi dan telah memuntahkan material sekitar 150 juta m3. Material tersebut dapat berupa awan panas, semburan bahan piroklastik dan gas beracun yang akan memberikan dampak negatif dan positif terhadap permukaan bumi dan kehidupan, salah satu material piroklastik adalah abu vulkanik, material ini memiliki sifat yang cepat mengeras dan sulit ditembus oleh air, baik dari atas maupun dari bawah permukaan. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui kapasitas infiltrasi tanah setelah erupsi Gunung Merapi 2010.
Metode penelitian ini terdiri dari dua penelitian, yaitu penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan dilakukan di sub DAS Krasak guna mengetahui laju infiltrasi menggunakan alat double ring infiltrometer dengan ukuran diameter 55 cm dan 30 cm, dengan tinggi 27 cm. Untuk pengujian kepadatan tanah lapangan menggunakan alat kerucut pasir (sand cone), sedangkan untuk pengambilan sample tanah menggunakan tabung silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 30 cm. Metode pemilihan lokasi pengujian dan pengambilan sample dilakuan berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB), kondisi lahan, dan kemiringan yang cukup landai. Lokasi pengujian terbagi menjadi 3 titik yaitu KRB I, KRB II, dan KRB III, dalam setiap KRB dilakukan dua kali pengujian laju infiltrasi untuk mendapatkan hasil yang akurat, penelitian di laboratorium dilakukan di laboratorium keairan dan lingkungan fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil (UMY) guna mengetahui kadar air.
Hasil Nilai kapasitas infiltrasi pada KRB I sebesar 42,638 cm/jam, pada KRB II sebesar 22,503 cm/jam, dan pada KRB III sebesar 19,667 cm/jam. Nilai volume total air infiltrasi pada KRB I dengan luas area 1 m2 sebesar 0,567 m3, pada KRB II sebesar 0,298 m3, dan pada KRB III sebesar 0,217 m3. Nilai kepadatan tanah lapangan pada KRB I sebesar 10,454 kN/m3, pada KRB II sebesar 11,691 kN/m3, dan pada KRB III sebesar 13,866 kN/m3. Nilai kadar air tanah pada KRB I sebesar 35,7 %, pada KRB II sebesar 24,4 %, dan pada KRB III sebesar 17,8 %.