ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS RUAS JALAN BARON - TEPUS (PLANJAN-TEPUS)
Abstract
Lapis perkerasan merupakan lapisan yang terletak diantara tanah dasar dan kendaraan. Lapisan ini berfungsi untuk melayani beban lalu lintas selama umur rencana tanpa berdeformasi secara permanen. Agar fungsi dari lapis perkerasan dapat tercapai, bahan yang digunakan pada lapis perkerasan berupa campuran antara agregat dan bahan ikat yang dapat berupa aspal, dan semen.
Pada penelitian ini penulis membandingkan dua metode yaitu metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 dan AASHTO 1993. Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 adalah metode terbaru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga tahun 2013. Peraturan ini merupakan hasil perbaharuan dari peraturan sebelumnya. Sementara itu, metode AASHTO 1993 adalah metode yang berasal dari Amerika Serikat dan sudah dipakai secara umum di seluruh dunia serta diadopsi sebagai standar perencanaan di berbagai Negara.
Dari hasil analisa volume lalu lintas didapatkan CESA5 sebesar 5,5 x106 pada metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 dan beban gandar tunggal standar kumulatif (Wt) sebesar 1,48x106 dengan metode AASHTO 1993. Bahan lapis permukaan menggunakan aspal beton (ac) dengan Marshall Stability 744kg. bahan lapis pondasi atas menggunakan ac (laston atas) dengan Marshall Stability 454kg dan lapis pondasi bawah digunakan bahan granular dengan CBR 70%. Dari material tersebut kemudian digunakan untuk membandingkan kedua metode. Untuk mengakomodir volume lalu lintas, didapatkan hasil perhitungan tebal lapis perkerasan sebesar 10cm untuk lapis permukaan, 8 cm untuk lapis pondasi atas dan 30 cm untuk lapis pondasi bawah dengan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013. Pada metode AASHTO 1993 didapatkan hasil tebal perkerasan lentur berupa lapis permukaan dengan tebal 12 cm, lapis pondasi atas dengan tebal 8 cm dan lapis pondasi bawah dengan tebal 30 cm.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SKBI 1987 DENGAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2013 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA SERTA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE (Studi kasus pada ruas Jalan Sentolo- Pengasih-Waduk Sermo Sta. 8 + 500 sampai Sta. 10 + 500 , Kulon Progo , Yogyakarta)
LISTYANINGRUM, OKY (FT UMY, 2014-08-25)alan raya merupakan sarana infrastuktur penting dalam mendukung perkembangan ekonomi di suatu daerah. Kualitas yang baik sangat diutamakan demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Perencanaan jalan raya terdiri dari ... -
PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SKBI 1987 DENGAN MANUAL PERKERASAN JALAN 2013 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA SERTA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE (Studi kasus pada ruas Jalan Karangmojo - Semin Sta. 0 + 000 sampai Sta. 4 + 050 , Gunungkidul, Yogyakarta)
KURNIAWAN, CHANDRA (FT UMY, 2014-08-25)Jalan raya merupakan sarana infrastuktur penting dalam mendukung perkembangan ekonomi di suatu daerah. Kualitas yang baik sangat diutamakan demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Perencanaan jalan raya terdiri ... -
EVALUASI TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN 2013 DAN METODE ASPHALT INSTITUTE 1991 DENGAN PROGRAM KENPAVE
NORMASNYAH, EDWIN (FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA, 2018-10-01)The development of road infrastructure is crucial in the development of the national transport system so as to increase economic growth in a country. The road Tempel-Pakem located in Sleman, Yogyakarta is road traffic that ...