dc.contributor.advisor | MANDIYO PRIYO | |
dc.contributor.advisor | YOGA APRIYANTO HARSONO | |
dc.contributor.author | SUDIRO, SARWIDI | |
dc.date.accessioned | 2017-06-14T07:05:24Z | |
dc.date.available | 2017-06-14T07:05:24Z | |
dc.date.issued | 2017-03-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11010 | |
dc.description.abstract | Hal penting yang perlu diketahui dalam perencanaan proyek konstruksi
untuk dioptomasikan adalah segi waktu dan biaya. Dengan mengatur waktu dan
biaya yang baik maka pelaksanaan akan mendapatkan keuntungan yang besar atau
maksimal dan menghindarkan dari adanya biaya denda akibat keterlambatan
proyek. Untuk itu perlu dilakukan optimasi waktu dan biaya dengan membuat
jaringan kerja, mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan juga mengitung durasi
pelaksanaan proyek serta jumlah sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi
penambahan jam kerja dan penambahan tenaga kerja atau alat berat, mengetahui
perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan alat
berat dan tenaga kerja, dan membandingkan antara biaya denda dengan biaya
penambahan jam kerja (lembur) serta biaya penambahan alat berat dan tenaga
kerja.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data Proyek
Pembangunan Jalan Bugel-Galur-Poncosari Cs (Tahap 1). Analisis data
menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off.
Lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur)
didapat dari analisis program Microsoft Project 2010, sedangkan percepatan
durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi didapat dari hasil analisa
metode time cost trade off.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Waktu dan biaya proyek pada kondisi
normal dengan durasi 177 hari dan biaya sebesar Rp 40,897,811,578.00,
penambahan 1 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 110.03 hari,
biaya Rp 40,076,775,588.21. Penambahan 2 jam kerja lembur didapat durasi
crashing sebesar 62.1 hari, biaya Rp 39,633,316,095.13. Penambahan 3 jam kerja
lembur didapat durasi crashing sebesar 26.89 hari, biaya Rp 39,369,085,607.83.
(2) Penambahan alat berat dan tenaga kerja menggunakan durasi 1 jam kerja
lembur dengan durasi crashing sebesar 110.03 hari, biaya Rp 39,931,863,398.85.
Penambahan alat berat dan tenaga kerja dengan durasi 2 jam kerja lembur durasi
crashing sebesar 62.1 hari, biaya Rp39,240,658,440.70. Penambahan alat berat
dan tenaga kerja dengan durasi 3 jam kerja lembur durasi crashing sebesar 26.89
hari, biaya Rp 38,733,785,415.45. (3) Untuk biaya mempercepat durasi proyek
dengan penambahan alat berat dan tenaga kerja lebih efisien dan murah jika
dibandingkan dengan penambahan jam lembur kerja dan juga lebih murah jika
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila proyek mengalami
keterlambatan dan dikenakan denda. | en_US |
dc.description.sponsorship | Hal penting yang perlu diketahui dalam perencanaan proyek konstruksi
untuk dioptomasikan adalah segi waktu dan biaya. Dengan mengatur waktu dan
biaya yang baik maka pelaksanaan akan mendapatkan keuntungan yang besar atau
maksimal dan menghindarkan dari adanya biaya denda akibat keterlambatan
proyek. Untuk itu perlu dilakukan optimasi waktu dan biaya dengan membuat
jaringan kerja, mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan juga mengitung durasi
pelaksanaan proyek serta jumlah sumber daya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi
penambahan jam kerja dan penambahan tenaga kerja atau alat berat, mengetahui
perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan alat
berat dan tenaga kerja, dan membandingkan antara biaya denda dengan biaya
penambahan jam kerja (lembur) serta biaya penambahan alat berat dan tenaga
kerja.
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data Proyek
Pembangunan Jalan Bugel-Galur-Poncosari Cs (Tahap 1). Analisis data
menggunakan program Microsoft Project 2010 dan metode time cost trade off.
Lintasan kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur)
didapat dari analisis program Microsoft Project 2010, sedangkan percepatan
durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi didapat dari hasil analisa
metode time cost trade off.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Waktu dan biaya proyek pada kondisi
normal dengan durasi 177 hari dan biaya sebesar Rp 40,897,811,578.00,
penambahan 1 jam kerja lembur didapat durasi crashing sebesar 110.03 hari,
biaya Rp 40,076,775,588.21. Penambahan 2 jam kerja lembur didapat durasi
crashing sebesar 62.1 hari, biaya Rp 39,633,316,095.13. Penambahan 3 jam kerja
lembur didapat durasi crashing sebesar 26.89 hari, biaya Rp 39,369,085,607.83.
(2) Penambahan alat berat dan tenaga kerja menggunakan durasi 1 jam kerja
lembur dengan durasi crashing sebesar 110.03 hari, biaya Rp 39,931,863,398.85.
Penambahan alat berat dan tenaga kerja dengan durasi 2 jam kerja lembur durasi
crashing sebesar 62.1 hari, biaya Rp39,240,658,440.70. Penambahan alat berat
dan tenaga kerja dengan durasi 3 jam kerja lembur durasi crashing sebesar 26.89
hari, biaya Rp 38,733,785,415.45. (3) Untuk biaya mempercepat durasi proyek
dengan penambahan alat berat dan tenaga kerja lebih efisien dan murah jika
dibandingkan dengan penambahan jam lembur kerja dan juga lebih murah jika
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila proyek mengalami
keterlambatan dan dikenakan denda. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | TIME COST TRADE OFF | en_US |
dc.subject | MICROSOFT PROJECT 2010 | en_US |
dc.subject | PENAMBAHAN JAM LEMBUR | en_US |
dc.subject | PENAMBAHAN ALAT BERAT, TENAGA KERJA, BIAYA DAN WAKTU | en_US |
dc.title | STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PAKET PEMBANGUNAN JALAN BUGEL-GALUR-PONCOSARO CS TAHAP I PROVINSI D.I. YOGYAKARTA) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |