Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016. Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten yang memiliki penduduk miskin terbanyak ketiga di Provinsi Kalimantan Timur setelah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda. Program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu) merupakan program gerakan Bupati Kabupaten Kutai Timur yang menjabat Tahun 2016-2021 yang memiliki tujuan salah satunya, yaitu mengoptimalkan kemandirian masyarakat. Kabupaten Kutai Timur memiliki 133 desa, dari 133 desa tersebut 23 desa masih berstatus desa tertinggal, 106 desa berstatus desa berkembang, dan 4 desa berstatus desa mandiri. Banyaknya desa yang memiliki kategori desa tertinggal di Kabupaten Kutai Timur, maka pemerintah daerah mengutamakan pembangunan yang dimulai dari desa. Adanya pembangunan yang dimulai dari desa ini agar terciptanya kemandirian daerah yang dapat menciptakan masyarakat desa yang mandiri. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Lokasi peneliti terletak di Kabupaten Kutai Timur, alasan peneliti mengambil Kabupaten Kutai Timur sebagai lokasi penelitian karena di Kabupaten Kutai Timur tempat terlaksananya Program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang dibagikan secara acak kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Analisis data yang digunakan yaitu skala indeks. Hasil penelitian terkait Program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu di Kabupaten Kutai Timur tahun 2016 terkait persepsi masyarakat terhadap Program Gerbang Desa Madu serta dari keberhasilan pembangunan fisik dan non fisik pada desa yang ada di Kabupaten Kutai Timur secara keseluruhan mendapatkan nilai rata-rata indeks 3.57 dengan kategori baik. Hasil dari persepsi masyakarat yang terdiri dari persepsi masyarakat terhadap kesesuain pembangunan di desa dengan perencanaan pembangunan pemerintah daerah, persepsi masyarakat terhadap kebijakan pembangunan pemerintah daerah, dan persepsi masyarakat terhadap sikap pemerintah daerah dalam menyerap aspirasi masyarakat rata-rata nilai indeksnya adalah 2.75 dengan kategori kurang baik. Hasil dari persepsi masyarakat yang terdiri dari persepsi masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh pemerintah daerah, persepsi masyarakat terhadap program pembangunan yang dibuat oleh pemerintah daerah, dan persepsi masyarakat terhadap sosialisasi yang dilakukan pemerintah daerah terkait Program Gerbang Desa Madu memiliki rata-rata nilai indeks, yaitu 3 dengan kategori kurang baik. Hal yang perlu diperbaiki dalam persepsi masyarakat terhadap Program Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu, yaitu perencanaan yang berbasis partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan.