Show simple item record

dc.contributor.authorPUTRA, ADYTYA WIRAWAN
dc.date.accessioned2017-06-15T03:45:48Z
dc.date.available2017-06-15T03:45:48Z
dc.date.issued2017-05-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11059
dc.description.abstractSistem transmisi sangat rentan terjadinya gangguan, terutama pada SUTT 150 kV yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas keandalan pada system, hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi konsumen maupun pihak PLN itu sendiri. Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada SUTT 150 kV, salah satunya gangguan hubung singkat. Penelitian dimulai dari pengumpulan data-data yang diperlukan untuk analisis. Kemudian membuat single line dengan menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 sesuai data yang didapat. Setelah itu dilakukan simulai hubung singkat dengan memvariasi lokasi gangguan yaitu di bus 9, bus 14, dan bus 25. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa arus hubung singkat satu fasa ke tanah terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,177 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,292 kA. Untuk hasil hubung singkat dua fasa terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,116 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,571 kA. Untuk hasil hubung singkat dua fasa ke tanah terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,627 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,906 kA. Sedangkan untuk hasil hubung singkat tiga fasa terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,902 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 5,275 kA.en_US
dc.description.sponsorshipSistem transmisi sangat rentan terjadinya gangguan, terutama pada SUTT 150 kV yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas keandalan pada system, hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi konsumen maupun pihak PLN itu sendiri. Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada SUTT 150 kV, salah satunya gangguan hubung singkat. Penelitian dimulai dari pengumpulan data-data yang diperlukan untuk analisis. Kemudian membuat single line dengan menggunakan software ETAP (Electric Transient and Program) 12.6 sesuai data yang didapat. Setelah itu dilakukan simulai hubung singkat dengan memvariasi lokasi gangguan yaitu di bus 9, bus 14, dan bus 25. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa arus hubung singkat satu fasa ke tanah terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,177 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,292 kA. Untuk hasil hubung singkat dua fasa terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,116 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,571 kA. Untuk hasil hubung singkat dua fasa ke tanah terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,627 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 4,906 kA. Sedangkan untuk hasil hubung singkat tiga fasa terbesar terjadi pada bus 14 sebesar 5,902 kA dan arus hubung singkat terkecil pada bus 25 sebesar 5,275 kA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectSUTT 150 kVen_US
dc.subjectHUBUNG SINGKATen_US
dc.subjectETAP 12.6en_US
dc.titleANALISIS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TRANSMISI 150 KV DI GI INDUSTRI – GI MANGGAR SARI – GI KARANG JOANG PADA SISTEM MAHAKAM KALIMANTAN TIMURen_US
dc.typeThesis SKR F T 253en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record