ANALISA MODEL FISIK PENGARUH ALIRAN DEBRIS TERHADAP GERUSAN LOKAL YANG TERJADI DI PILAR JEMBATAN
Abstract
Ketika pilar jembatan dibangun diatas dasar sungai yang memiliki kemiringan tinggi dan mengakibatkan aliran superkritik, akan terjadi aliran debris yang mana jumlah gerusan atau sedimen yang terangkut diperkirakan akan melebihi jumlah angkutan sedimen atau gerusan yang melebihi kondisi equilibrium atau dalam kondisi seimbang, sehingga gerusan lokal yang terjadi disekitar pilar akan lebih besar, hal ini akan berpengaruh terhadap kestabilan konstruksi pilar jembatan yang ada di sepanjang sungai. Untuk itu perlu penanganan yang dapat membuat sedimen yang terangkut masih berada dalam kondisi equilibriumnya. Pada penelitian ini dilakukan analisa model fisik yang dilakukan dengan penambahan sedimen atau penambahan debris yang dimodelkan dengan sediment feeding, dimana dilakukan penambahan sedimen dengan ukuran dan jumlah yang sama dengan sedimen yang terangkut dalam waktu tertentu dan selama waktu tertentu.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan simulasi model fisik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 5 m dan tinggi 0,4 m dengan kondisi aliran superkritik dengan angka froud 1,214, menggunakan debit aliran Q= 0,0057 m3 /detik, kedalaman aliran 0,0175 m. material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50 =0,975 mm.
Hasil penelitian menunjukkan gerusan dan sedimentasi maksimum yang terjadi pada pilar kapsul ketika ditambahkan sediment feeding sebesar 1,5 cm dan 1,7 cm sedangkan kedalaman gerusan dan sedimentasi maksimum yang terjadi pada pilar kapsul ketika ditambahkan sediment feeding sebesar 0,9 cm dan 0,9 cm. Sedangkan gerusan maksimum yang terjadi pada pilar kapsul dan tajam tanpa penambahan sediment feeding adalah 3,2 cm dan 3,7 cm. Gerusan tersebut terjadi karena pengaruh perubahan pola aliran di sekitar pilar. Kecepatan aliran terbesar pada pilar kapsul ketika ditambahkan sediment feeding yaitu 0,901 m/s dan kecepatan aliran tanpa sediment feeding pada pilar kapsul sesesar 0,574 m/s sedangkan kecepatan aliran terbesar pada pilar tajam ketika ditambahkan sediment feeding yaitu 0,8829 m/s dan kecepatan terendah pada pilar tajam bernilai 0,8467 m/s. Dilihat dari kedalaman gerusan, gerusan maksimum yang terjadi pada pilar kapsul dan tajam tanpa penambahan sediment feeding yang terjadi lebih besar daripada gerusan dan sedimentasi maksimum yang terjadi ketika ditambahkan sediment feeding, sehingga sediment feeding sebanyak jumlah sedimen yang terlarut pada waktu tertentu dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan untuk membuat sedimen dasar sungai yang terangkut masih berada dalam kondisi equilibriumnya.