dc.description.abstract | Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang digunakan untuk berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Arus lalu lintas yang lancar diperlukan untuk mempermudah masyarakat untuk berpindah ke tempat lain. Dalam kenyataannya, arus lalulintas sering kali tersendat oleh kemacetan. Hal ini disebabkan oleh persimpangan yang mengakibatkan penumpukan dari suatu jalur lalulintas. Di kota yogyakarta, terdapat beberapa persimpangan yang tidak memiliki persinyalan. Salah satunya adalah pada persimpangan antara jalan Imogiri barat dan jalan tritunggal wirosaban. Kondisi jalan yang padat dikarenakan salah satu akses warga yang bertempat tinggal di daerah Bantul yang memiliki tempat kerja di daerah Kota Yogyakarta. Selain itu terdapat pula pasar di sekitar daerah persimpangan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan simulasi pemodelan bagaimana kondisi persimpangan pada saat kondisi eksisting dan pemodelan apabila sudah diberikan APILL. Software yang digunakan dalam pemodelan ini menggunakan software PTV. VISSIM versi Student Version.
Dari hasil survei yang dilakukan pada hari sabtu 21 Januari 2017,didapatkan hasil pemodelan pada kondisi eksisting didapatkan panjang antrian rata – rata sebesar 17,76 m, panjang antrian maksimum 125,57 m, dan tingkat pelayanan jalan adalah LOS D. Pemodelan dengan pemberian APILL dibuat menjadi 3 skenario yaitu model simpang bersinyal tanpa LTOR, model simpang bersinyal dengan LTOR, dan model simpang bersinyal dengan LTOR dan pelebaran jalan sebesar 2 m pada ruas jalan keluar. Skenario 1 menghasilkan panjang antrian rata – rata sebesar 46,33 m, panjang antrian maksimum 153,4 m, dan tingkat pelayanan jalan adalah LOS E. Pada skenario 2 menghasilkan pangjang antrian rata – rata sebesar 23,66 m, panjang antrian maksimum 122,87 m, dan tingkat pelayanan jalan adalah LOS D. Pada skenario 3 menghasilkan panjang antrian rata – rata sebesar 14,99 m, panjang antrian maksimum 116,43 m, dan tingkat pelayanan jalan adalah LOS C. | en_US |