dc.contributor.advisor | SOSIATI, HARINI | |
dc.contributor.advisor | NUGROHO, ARIS WIDYO | |
dc.contributor.author | ROBAITULLAH | |
dc.date.accessioned | 2017-06-17T02:48:16Z | |
dc.date.available | 2017-06-17T02:48:16Z | |
dc.date.issued | 2017-05-13 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11149 | |
dc.description.abstract | Kitosan dan polivinil alkohol (PVA) merupakan salah satu bahan polimer
yang banyak diteliti dan dikembangkan untuk diaplikasikan dalam bidang medis
salah satunya pembalut luka berbasis serat nano (nanofiber wound dressing), karena
memiliki sifat kompatipel dengan jaringan tubuh (biocompatible), terurai secara
alami (biodegradable), dan tidak beracun (non-toxic). Penelitian ini bertujuan untuk
membuat membran serat nano dengan bahan polimer konduktif yaitu PVA dan
emulsi nanokitosan menggunakan teknik pemintalan elektrik (electrospinning).
Metode yang dilakukan adalah dengan mencampur PVA dengan aquades
pada kadar 10% (w/w), kemudian larutan tersebut dipadukan dengan berbagai
variasi konsentrasi emulsi nanokitosan yaitu (0%, 2%, 5%, 10% dan 15%)(w/w).
Selanjutnya larutan PVA/Nanokitosan dengan berbagai variasi konsentrasi
dimasukan kedalam pipa pengumpan (syringe) yang diberi tegangan tinggi direct
curent (DC high voltage) dan diarahkan pada plat collector yang berfungsi sebagai
pengumpul serat. Diameter jarum syringe (spinnerate), tegangan dan jarak antara
ujung jarum ke collector (tip to collector distance=TCD) dibuat konstan yaitu (
diameter spinnerate 0,7 atau G22; TCD =15 cm; tegangan= 15kV). Karakterisasi
sifat fisis membran serat nano dilakukan menggunakan optical microscope (OM)
sedangkan sifat mekanis (uji tarik) diuji menggunakan mesin uji tarik universal
testing machine (Zwick 0,5 jerman, ASTMD 638 type V).
Hasil analisis membran serat nano menggunakan optical microscope (OM)
menunjukkan peningkatan jumlah bintik serat (beads) pada serat meningkat seiring
bertambahnya konsentrasi nanokitosan pada PVA. Sementara, seiring
bertambahnya beads pada serat nano mempengaruhi sifat mekanis membran serat
nano. Penambahan konsentrasi nanokitosan yang tinggi akan menghasilkan ikatan
jaringan yang kurang baik (uncrosslinking) ditandai dengan ikatan jaringan serat
(crosslingking) yang terhalang oleh beads. Dari hasil analisis pengujian tarik, nilai
tertinggi dan terendah kuat tarik antara 6,65-12,71 MPa , regangan antara 119,78-
185,50 % dan modulus elastisitas antara 9,76- 22,81 MPa. Dengan demikian,
membran nanofiber PVA/nanokitosan termasuk dalam standar material medis yaitu
nilai kuat tarik antara 1MPa-24 MPa dan regangan antara 17%-207%, sehingga
membran nanofiber PVA/Nanokitosan berpotensi untuk digunakan sebagai aplikasi
pembalut luka (wound dressing).
. | en_US |
dc.description.sponsorship | Kitosan dan polivinil alkohol (PVA) merupakan salah satu bahan polimer
yang banyak diteliti dan dikembangkan untuk diaplikasikan dalam bidang medis
salah satunya pembalut luka berbasis serat nano (nanofiber wound dressing), karena
memiliki sifat kompatipel dengan jaringan tubuh (biocompatible), terurai secara
alami (biodegradable), dan tidak beracun (non-toxic). Penelitian ini bertujuan untuk
membuat membran serat nano dengan bahan polimer konduktif yaitu PVA dan
emulsi nanokitosan menggunakan teknik pemintalan elektrik (electrospinning).
Metode yang dilakukan adalah dengan mencampur PVA dengan aquades
pada kadar 10% (w/w), kemudian larutan tersebut dipadukan dengan berbagai
variasi konsentrasi emulsi nanokitosan yaitu (0%, 2%, 5%, 10% dan 15%)(w/w).
Selanjutnya larutan PVA/Nanokitosan dengan berbagai variasi konsentrasi
dimasukan kedalam pipa pengumpan (syringe) yang diberi tegangan tinggi direct
curent (DC high voltage) dan diarahkan pada plat collector yang berfungsi sebagai
pengumpul serat. Diameter jarum syringe (spinnerate), tegangan dan jarak antara
ujung jarum ke collector (tip to collector distance=TCD) dibuat konstan yaitu (
diameter spinnerate 0,7 atau G22; TCD =15 cm; tegangan= 15kV). Karakterisasi
sifat fisis membran serat nano dilakukan menggunakan optical microscope (OM)
sedangkan sifat mekanis (uji tarik) diuji menggunakan mesin uji tarik universal
testing machine (Zwick 0,5 jerman, ASTMD 638 type V).
Hasil analisis membran serat nano menggunakan optical microscope (OM)
menunjukkan peningkatan jumlah bintik serat (beads) pada serat meningkat seiring
bertambahnya konsentrasi nanokitosan pada PVA. Sementara, seiring
bertambahnya beads pada serat nano mempengaruhi sifat mekanis membran serat
nano. Penambahan konsentrasi nanokitosan yang tinggi akan menghasilkan ikatan
jaringan yang kurang baik (uncrosslinking) ditandai dengan ikatan jaringan serat
(crosslingking) yang terhalang oleh beads. Dari hasil analisis pengujian tarik, nilai
tertinggi dan terendah kuat tarik antara 6,65-12,71 MPa , regangan antara 119,78-
185,50 % dan modulus elastisitas antara 9,76- 22,81 MPa. Dengan demikian,
membran nanofiber PVA/nanokitosan termasuk dalam standar material medis yaitu
nilai kuat tarik antara 1MPa-24 MPa dan regangan antara 17%-207%, sehingga
membran nanofiber PVA/Nanokitosan berpotensi untuk digunakan sebagai aplikasi
pembalut luka (wound dressing).
. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | PVA | en_US |
dc.subject | NANOKITOSAN | en_US |
dc.subject | ELECTROSPINNING | en_US |
dc.subject | SERAT NANO | en_US |
dc.title | PENGARUH KONSENTRASI NANOKITOSAN TERHADAP SIFAT TARIK MEMBRAN SERAT NANO POLIVINIL ALKOHOL (PVA)/ NANOKITOSAN | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
052 | en_US |