ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BORAKS PADA BAKSO TUSUK DI WILAYAH SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Boraks merupakan senyawa kimia turunan dari logam berat boron (B) dan biasa digunakan sebagai bahan anti jamur, pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik. Penggunaan boraks sebagai bahan pengawet dalam makanan telah dilarang penggunaannya oleh pemerintah. Namun, kenyataannya masih banyak ditemukan penggunaan boraks dalam makanan salah satunya yaitu bakso tusuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar boraks yang terkandung dalam bakso tusuk. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan melalui analisis kualitatif berupa uji waktu busuk, uji kertas tumerik dan uji nyala api. Sedangan untuk analisis kuantitatif menggunakan uji titrasi asam-basa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso tusuk yang mengandung boraks akan bertahan selama lebih dari 3 hari danberdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif terhadap 34 sampel bakso tusuk, hampir seluruh pedagang menggunakan boraks pada produk bakso tusuk dengan kadar boraks tertinggi yaitu 6,13% dan kadar terendah yaitu 1,03%.