View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENINGKATAN EKSKALASI KONFLIK SURIAH PASCA ARAB SPRING TAHUN 2010-2015

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (116.0Kb)
      HALAMAN JUDUL (172.3Kb)
      LEMBAR PENGESAHAN (3.868Mb)
      ABSTRAK (124.1Kb)
      BAB I (286.0Kb)
      BAB II (259.7Kb)
      BAB III (188.4Kb)
      BAB IV (218.5Kb)
      BAB V (134.2Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (153.6Kb)
      Date
      2017-05-04
      Author
      PRASETIO, KAMAL ADI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kebangkitan dunia Arab merupakan musim semi Arab yang merupakan gelombang revolusi ujuk rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab telah membawa dampak besar bagi politik dan ekonomi dunia. Arab Spring yang melanda Negara-negara Timur Tengah telah memberikan dampak yang luar biasa bagi keadaan sosial maupun politik bagi Suriah dan dunia. Kondisi saat pemerintah tidak lagi mendapatkan kedaulatan dari rakyatnya karena ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah akibat terjadinya korupsi, kesewenangan dalam menegakan peraturan, dan tingginya kesenjangan sosial, telah mendorong rakyat untuk berusaha menggulikan pemerintahan Bashar al-Assad Konflik Suriah merupakan dampak terjadinya Arab Spring, dimana rakyat Suriah meluapkan kekesalan rakyat atas rezim al-Assad yang sudah memerintah 30 tahun dengan sikap repressive untuk mendapatkan kedaulatan rakyatnya. Gelomabang Arab Spring yang dengan cepat menyebar melalui dunia maya, menyadarkan Negara-negara lain bahwa otoritarianisme sudah tidak lagi relevan 2 dengan keadaan sosial dan politik saat ini. Gelombang demokrasi yang semakin keras di suarakan olek aktivis-aktivis pro-demokrasi dan dengan cepat menyebar melalui internet. Upaya penyebaran revolusi Arab Spring melalui internet sudah di lakukan oleh akativis-aktivis pemebebasan Tunisia dan Mesir pada saat gelombang protes di kedua Negara tersebut berlangsung. Mereka seolah ingin menyadarkan rakyat Suriah untuk bangun dan bergerak melawan rezim otoriter. Protes yang dilancarkan oleh para demonstran malah disambut dengan pemukulan dan pembubaran paksa. Aparat keamanan kemudian melanjutkan aksinya dengan menyemprotkan gas air mata, air, dan tembakan kea rah para demonstran hingga menelan korban. Aksi tersebut membuat para demonstran marah dan akahirnya merambah ke kota- kota lainnya di Suriah. Melihat revolusi yang terjadi di Suriah, pada pertengahan Agustus 2011, melalui DK PBB Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Uni Eropa, dan Kanada menyatakan bahwa rezim Suriah tidak lagi sah. Mereka juga menyerukan kepada al- Assad agar segera meletakkan jabatannya karena banyak tindakan yang dilakukan pemerintahan Bashar al-Assad yang melanggar HAM namun Presiden Bashar al-Assad tetap kukuh dengan kekuasaannya, bahkan Rezim Bashar al-Assad membangun pemerintahan dengan menempatkan tentara baik sebagai simbol kekuasaan maupun sebagai suatu alat untuk mengontrol Negara..
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11279
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV