STUDI PENAMBANGAN PASIR DI SUNGAI PROGO TERHADAP LAJU DEGRADASI AGRADASI DASAR SUNGAI
Abstract
Sungai Progo merupakan sungai yang mengalir di Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Indonesia. Sungai ini berhulu di Gunung Sindoro dengan panjang sungai utama sekitar 138 km dan mempunyai daerah aliran seluas sekitar 243.833,086 hektar. Sungai Progo merupakan sungai alami yang memiliki salah satu hulu yang bersumber di Gunung Merapi. Kondisi tersebut mengakibatkan Sungai Progo menerima dampak dari material yang terbawa oleh lahar dingin. Sedimentasi lahar dingin Gunung Merapi menghasilkan salah satu bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yakni pasir. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penambangan pasir di beberapa titik Sungai Progo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volume penambangan pasir, nilai ekonomis penambangan pasir, menghitung besaran angkutan sedimen, dan mengkaji dampak penambangan pasir terhadap stabilitas sungai progo (agradasi/ degradasi).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui data penambang pasir dan dampak ekonomi dari penambangan pasir, jumlah angkutan sedimen, dan nilai agradasi/degradasi Sungai Progo. Metode penelitian dilakukan dengan survei wawancara untuk mendapatkan data volume penambang pasir yang diambil setiap hari, kemudian angkutan sedimen dihitung dengan formula Englund dan Hansen (1950). Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data survei penambangan pasir dan gradasi butiran sedimen dasar Sungai Progo. Data sekunder meliputi data debit AWLR, kecepatan aliran, dan penampang sungai.
Hasil penelitian menunjukan bahwa di Jembatan Kebon Agung II sampai ke Jembatan Bantar Sungai Progo jumlah penambangan pasir sebesar 76680 m3/tahun, dampak ekonomi akibat penambangan pasir salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi penambangan, nilai ekonomis yang dihasilkan oleh penambangan pasir per tahun senilai Rp, 6.129.000.000,- dengan jumlah penambang sekitar 198 orang, angkutan sedimen titik Jembatan Kebon Agung II sebesar 548.700,24 m3/th, titik Jembatan Kebon Agung I sebesar 485.977,69 m3/th, titik Jembatan Bantar sebesar 763.913,10 m3/th. Pias 1 (titik Jembatan Kebon Agung II sampai ke Jembatan Kebon Agung II) mengalami kecenderungan agradasi, dengan nilai degradasi sebesar 0,1537 m/th. Sedangkan, pias 2 (titik Jembatan Kebon Agung I sampai ke Jembatan Bantar) mengalami kecenderungan degradasi, dengan nilai degradasi sebesar -0,5218 m/th.