ANALISIS PENGARUH INSTRUMEN MONETER SYARIAH JALUR PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2008:01-2015:12
Abstract
Kebijakan moneter syariah sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi dalam upaya pencapaian pembangunan ekonomi yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dalam mentransmisikan kebijakan moneter ke sektor riil, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) sebagai instrumen melalui operasi pasar terbuka syariah. Salah satu jalur transmisi moneter dapat melalui jalur pembiayaan yaitu dengan menyalurkan dana dari perbankan syariah melalui pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran alur transmisi jalur pembiayaan, pengaruh instrumen kebijakan moneter serta tingkat keefektifannya dalam mencapai sasaran akhir. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembiayaan perbankan syariah (FIN), imbal hasil SBIS, imbal hasil PUAS dan Industrial Production Index (IPI) sebagai proksi pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif dengan alat analisis Vector Error Correction Model (VECM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, berdasarkan uji kausalitas Granger, alur transmisi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, karena alur berhenti di FIN dan tidak dapat mempengaruhi IPI. Kedua, hasil estimasi VECM menunjukkan seluruh variabel hanya berpengaruh pada jangka panjang dan tidak berpengaruh pada jangka pendek. Ketiga, transmisi kebijakan moneter jalur pembiayaan perbankan syariah kurang efektif, hal ini dibuktikan dengan hasil simulasi IRF yang menunjukkan bahwa pengaruh guncangan pada variabel jalur pembiayaan (FIN) terhadap IPI, mereda dan stabil pada periode 10. Sedangkan dari hasil simulasi FEVD, variabel jalur pembiayaan (FIN) hanya memiliki kontribusi sebesar 0.14 persen terhadap IPI.