dc.contributor.advisor | SUPRABOWO, IMAM | |
dc.contributor.author | RAHAYU, WINDA | |
dc.date.accessioned | 2017-07-10T04:30:28Z | |
dc.date.available | 2017-07-10T04:30:28Z | |
dc.date.issued | 2017-05-19 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11511 | |
dc.description | Saat ini media cetak masih banyak menjadi konsumsi para khalayak masyarakat Indonenesia. Dengan ideologi-ideologi mereka yang berbeda, media cetak berhak memberitakan sebuah peristiwa berdasarkan sudut pandang sang wartawan. Kasus meninggalnya terduga teroris Siyono juga diberitakan dengan bingkai yang berbeda oleh para wartawan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih surat kabar harian Kompas dan Republika dalam membingkai kasus meninggalnya terduga teroris Siyono yang oleh Densus 88.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas dan Republika membingkai berita tentang meninggalnya terduga teroris Siyono oleh Densus 88 dan juga untuk mengetahui perbedaan dalam empat struktur framing model Pan dan Kosicki. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian adalah surat kabar harian Kompas dalam memberitakan kasus meninggalnya terduga teroris Siyono oleh Densus 88 lebih menginformasikan secara umum, terlihat dalam berita-berita yang diterbitkan menggunakan sumber yang lebih banyak berasal dari sumber resmi yaitu Kepolisian dan juga terlihat dari pemakaian judul yang mengutip dari Kepolisian. Sementara framing yang dilakukan oleh surat kabar harian Republika, lebih banyak menyuarakan informasi dari pihak yang pro untuk menghukum anggota Densus 88 yang dinilai lalai dalam melakukan tugasnya. | en_US |
dc.description.abstract | Nowadays, printed media still becomes the favourite of an Indonesian community. With their different ideologies, printed media has a right to broadcast an event based on the journalist point of view. The death of Siyono, the suspected terrorist, is also broadcasted with different framing of journalist. In this research, the writer chose Kompas and Republika daily newspaper in framing the case of the death of Siyono, the suspected terorist, by Densus 88.
This research aims to know how Kompas and Republika framing the news about the death of Siyono, the suspected terrorist, by Densus 88 and also the differences in four structures of Pan and Kosicki framing model. This research uses analysis of Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki framing model with quaitative approach. The result of the research is that Kompas broadcast the case by performing generally, it csn be seen from the published news mostly using more sources from official source, such as Police department and it also can be seen from the headline cited from the Police departmen.Where as, the framing done by Republika, is informing more about the pro party to execute the Densus 88 personals that judged to be careless in doing their duty. | en_US |
dc.publisher | FAI UMY | en_US |
dc.subject | Framing Analysis, Zhongdang Pan and Gerad M. Kosicki. Analisis Framing, Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki | en_US |
dc.title | ANALISIS FRAMING MODEL ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI TERHADAP PEMBERITAAN MENINGGALNYA TERDUGA TERORIS SIYONO OLEH DENSUS 88 DI SURAT KABAR HARIAN KOMPAS DAN SURAT KABAR HARIAN REPUBLIKA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
118 | en_US |