dc.description.abstract | Pendahuluan: Infeksi nosokomial atau Healthcare Acquired Infections (HAIs) semakin meningkat. Di Indonesia untuk fasilitas layanan primer belum terdapat alat untuk mengukur risiko pengendalian infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah metode Infection Control Self Assessment Tool (ICAT) for Primary Health Care Facilities dapat digunakan sebagai penilaian risiko infeksi di Klinik pratama PMI DIY, serta mengetahui pengendalian infeksi di Klinik pratama PMI DIY.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan cara telusur dokumen, observasi dan wawancara berdasarkan ICAT modul 1-4 yaitu modul Informasi Fasilitas Kesehatan, modul kesehatan karyawan, modul membersihkan fasilitas kesehatan serta modul Kebersihan Tangan. Proses pengambilan sampling dengan Purposive Sampling dengan subyek pihak manajemen serta karyawan Klinik Pratama PMI Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada 23 hingga 26 januari 2017.
Hasil: ICAT Modul Fasilitas Kesehatan, Membersihkan Fasilitas Kesehatan serta modul Kebersihan Tangan dapat di aplikasikan dengan persentasi 100%, namun pada modul Kesehatan Karyawan hanya didapatkan persentasi 95%. Pengendalian infeksi bedasarkan ICAT pada klinik pratama PMI DIY total keseluruhan dengan persentasi 84.90%.
Kesimpulan: Semua modul instrumen ICAT dapat digunakan sebagai penilaian resiko infeksi pada Klinik pratama PMI DIY dengan memerlukan sedikit modifikasi pada modul kesehatan karyawan. Pengendalian infeksi bedasarkan ICAT modul 1-4 pada klinik pratama PMI DIY dalam kategori sangat baik. | en_US |