Preeklampsia dan perdarahan postpartum menjadi penyumbang kematian wanita akibat kehamilan. Tanda dan gejala preeklampsia sendiri masih belum diwaspadai pada ibu hamil sehingga terkadang penanganannya terlambat. Sama dengan preeklampsia, perdarahan postpartum merupakan salah satu penyebab komplikasi dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan terjadinya kematian maternal akibat pertolongan yang tidak cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan preeklampsia dengan perdarahan postpartum. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis yang diambil dari Sub Bagian Rekam Medis RS PKU Muhammadiyah Gamping periode Januari 2012- Juni 2016. Metode pengambilan sampel adalah dengan total sampling. Hasil: Didapatkan sampel sebanyak 854 sampel yang terdiri dari 453 populasi primipara dan 401 populasi multipara. Dari populasi primipara sendiri yang mengalami preeklampsia sebanyak 15 ibu dan 20 ibu yang mengalami perdarahan postpartum, yang mengalami keduanya sebanyak 5, dan yang tidak mengalami keduanya 413. Pada populasi multipara terdapat 30 ibu mengalami preeklampsia, 21 ibu mengalami perdarahan postpartum, 7 ibu mengalami preeklampsia dan perdarahan postpartum dan 343 ibu tidak preeklampsia maupun perdarahan postpartum. Dari hasil uji Chi-Square populasi primipara didapatkan p-value 0.000 (<0.05) dan pada populasi multipara juga didapatkan p-value 0.003 (<0.05) yang berarti pada kedua populasi terdapat hubungan antara preeklampsia dengan kejadian perdarahan postpartum