Inklusi keuangan mulai menjadi sorotan paska krisis 2008. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang tergolong unbanked. Indonesia merupakan negara dengan penduduk unbanked yang masih tergolong tinggi. Pemberian kemudahan akses perbankan bagi masyarakat unbaked dapat mempengaruhi stabiltas perbankan syariah sebagai salah satu lembaga keuangn formal. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh inklusi keuangan terhadap stabilitas perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan satu varibel dependen yaitu Non Performing Financial sebagai proxy stabilitas perbankan syariah dan dua variabel independen yaitu Smal Medium Enterpreneur Loan sebagai proxy inklusi keuangan dan dummy variabel sebagai variabel boneka sebelum dan setelah inklusi keuangan. Data yang digunakan merupakan data panel 6 provinsi yang ada di Indonesia. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Generalized Least Square (GLS) sehingga dapat menjelaskan pengaruh dari inklusi keuangan terhadap stabilitas perbankan syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara inklusi keuangan dengan stabilitas perbankan syariah dengan koefisen regresi sebesar 1,684806 satuan dan probabilitas 0,0000. Selain itu terdapat hubngan yang positif antara stabilitas perbankan syariah sebelum dan setelah adanya inklusi keuangan dengan koefisen regresi sebesar 0,661526 satuan dan probabilitas 0,0000.