PERBANDINGAN PENGARUH GEJALA MAKROEKONOMI TERHADAP NON PERFORMING LOAN PADA BPR DAN NON PERFORMING FINANCE PADA BPRS PERIODE 2010-2015
Abstract
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan sangat terkait dengan perekonomian suatu negara. Pertumbuhan variabel makroekonomi, seperti inflasi, nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika dan produk domestik bruto memiliki perkembangan yang baik dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia. Namun demikian, pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membaik tidak mencerminkan kualitas kredit dan pembiayaan yang baik juga. Dengan begitu, pengetahuan mengenai pengaruh gejala makroekonomi terhadap kredit dan pembiayaan bermasalah perlu dipahami dan diketahui untuk antisipasi kebijakan dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki kualitas pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang akan datang. Pengaruh gejala makroekonomi terhadap kredit dan pembiayaan bermasalah dalam penelitian ini menggunakan analisis Vector Autoregression dengan periode waktu 2010-2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pada analisis Impulse Response Function, Non Performing Finance pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah lebih stabil menghadapi guncangan variabel makroekonomi daripada Non Performing Loan pada Bank Perkreditan Rakyat. Dan berdasarkan analisis Variance Decomposition, kontribusi terbesar yang mempengaruhi Non Performing Finance adalah inflasi dan produk domestik bruto dan kontribusi terbesar yang mempengaruhi Non Performing Loan adalah nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika. Upaya untuk memaksimalkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang berkualitas, perlu dukungan dari sektor perbankan dengan lebih menyalurkan kredit atau pembiayaan pada kegiatan usaha produktif. Selain itu pemerintah sebagai pembuat kebijakan hendaknya mengkaji lebih dalam terkait efektifitas kebijakan yang diambil, khususnya pada pengendalian tingkat harga.