ALASAN KETERLIBATAN UNI EROPA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK GEORGIA – RUSIA TAHUN 2008
Abstract
Georgia merupakan salah satu negara bekas Uni Soviet yang setelah kemerdekaannya
mengalami konflik internal. Keinginan Ossetia Selatan melakukan tindak separatisme
dilatarbelakangi oleh diskriminasi politik yang dilakukan oleh pemerintah Georgia terhadap
etnis Ossetia Selatan. Konflik yang terjadi sejak tahun 1989 ini telah menarik perhatian Rusia
untuk ikut mencegah konflik terus berlanjut. Rusia, Georgia, dan Ossetia Selatan bersepakat
untuk mengadakan tentara penjaga perdamaian tetapi hal tersebut tidak dapat meredam konflik
yang terjadi. Konflik berlanjut hingga mencapai puncaknya di tahun 2008. Munculnya
beberapa pemicu negatif membuat konflik semakin melebar dan menyisakan dua aktor dalam
konflik yaitu Georgia dan Rusia. Puncak konflik terjadi pada Agustus 2008 yang menyebabkan
ribuan korban jiwa berjatuhan. Uni Eropa merupakan sebuah organisasi internasional yang
berada di kawasan terdekat dari kedua negara yang berkonflik, sehingga konflik yang terjadi
menarik perhatian Uni Eropa untuk ikut berkontribusi dalam upaya penyelesaian konflik.
Skripsi ini akan menjelaskan tentang alasan mengapa Uni Eropa ikut terlibat dalam upaya
penyelesaian konflik antar georgia dan Rusia pada tahun 2008.