KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MENJAMIN KEAMANAN ENERGI MINYAK BUMI DI ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
dc.contributor.advisor | RIYANTO, SUGENG | |
dc.contributor.author | SUDRAJAT, ADHI | |
dc.date.accessioned | 2017-07-31T02:29:34Z | |
dc.date.available | 2017-07-31T02:29:34Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12228 | |
dc.description.abstract | Keamanan energi khususnya energi minyak bumi saat ini masuk ke dalam krisis internasional. Masalah utama yang dihadapi hampir di setiap negara adalah kelangkaan pasokan minyak. Sulitnya pasokan minyak yang didapat membuat beberapa negara darurat akan krisis keamanan energi minyak bumi. Indonesia adalah satu dari sekian negara yang kini menjadi negara pengimpor minyak. Cadangan minyak bumi yang terus berkurang membuat status Indonesia bukan lagi negara pengekspor. Kebijakan luar negeri Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut adalah keluar dari OPEC dan bekerjasama dengan IEA. Keputusan tersebut dibuat pada era Susilo Bambang Yudhoyono, karena kondisi ini sudah jauh berbeda dengan era Suharto yang makmur dengan minyak bumi. Tulisan ini akan menganalisis alasan kebijakan luar negeri Indonesia dan diplomasinya dengan melihat bagaimana cara Indonesia mengatasi krisis energi minyak di negerinya. Dengan menggunakan konsep keamanan energi, kita dapat melihat bagaimana Indonesia mengatasi krisis energi minyaknya dalam menerapkan kebijakan dan menjalankan kerjasama dan diplomasinya. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | kebijakan luar negeri | en_US |
dc.subject | keamanan energi | en_US |
dc.subject | krisis minyak | en_US |
dc.subject | kerjasama | en_US |
dc.subject | diplomasi | en_US |
dc.title | KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MENJAMIN KEAMANAN ENERGI MINYAK BUMI DI ERA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO | en_US |
dc.type | Thesis SKR FISIP 349 | en_US |