KEGAGALAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) MENJADI ORGANISASI YANG EFEKTIF DALAM MENANGANI KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap konflik di Palestina dan Organisasi Kerjasama Islam. Konferensi Luar Biasa Ketiga Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di mekkah al-mukarrahmah, telah menerbitkan OIC 10-Years Program Of Actions (2005) dimana ada beberapa hal tentang konflik Palestina, seperti; Palestine Solidarity and Joint Islamic Action (Solidaritas dan Aksi Bersama Islam), Palestine and The Occupied Arab Territories (Palestina dan wilayah Arab yang diduduki), lalu Conflict Prevention and Post-Conflict Peace Building (Pencegahan Konflik dan Pembangunan Perdamaian Pasca-Konflik). Semua itu adalah untuk memerintahkan anggota OKI untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk menjatuhkan sanksi kepada pemerintah Israel. Ketidakefektifan OIC 10-Years Program Of Actions (2005) disebabkan 3 faktor dari analisis oleh Arild Underdal, yaitu; Pertama, tidak ada mekanisme sanksi. Kedua, konflik Palestina dengan Israel memiliki konflik yang sangat sulit. Terakhir, tidak memaksimalkan OIC 10-Years Program Of Actions (2005).