KEBIJAKAN JERMAN TERHADAP KRISIS PENGUNGSI EROPA TAHUN 2015-2016
dc.contributor.advisor | MUHAMMAD, ALI | |
dc.contributor.author | AVISSA, TASYA PRIMA | |
dc.date.accessioned | 2017-07-31T07:39:42Z | |
dc.date.available | 2017-07-31T07:39:42Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12289 | |
dc.description.abstract | Uni Eropa kini berada di tengah krisis pengungsi terhebat pasca Perang Dunia II. Ketika sebagian besar negara anggota Uni Eropa menyatakan ketidaksetujuannya akan kedatangan pengungsi di Eropa, Jerman justru mengeluarkan kebijakan pengungsi bernama kebijakan pintu terbuka yang dicanangkan oleh Angela Merkel, yang mana kemudian menjadi kontroversi di antara negara anggota Uni Eropa. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah struktur normatif, seperti identitas, membentuk perilaku Jerman terhadap krisis pengungsi di Eropa. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Jerman | en_US |
dc.subject | kebijakan luar negeri | en_US |
dc.subject | identitas | en_US |
dc.subject | konstruktivisme | en_US |
dc.subject | krisis pengungsi | en_US |
dc.title | KEBIJAKAN JERMAN TERHADAP KRISIS PENGUNGSI EROPA TAHUN 2015-2016 | en_US |
dc.type | Thesis SKR FISIP 200 | en_US |