dc.contributor.advisor | RAHMAWATI, ANITA | |
dc.contributor.author | ERMAN, LUSI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-02T01:44:17Z | |
dc.date.available | 2017-08-02T01:44:17Z | |
dc.date.issued | 2017-05-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12371 | |
dc.description | Penggunaan aspal murni dalam pembuatan jalan sangat mempengaruhi
ketersediaan aspal yang ada di dunia. Untuk meminimalisir penggunaan aspal
dalam pembuatan jalan maka digunakan aspal modifikasi. Aspal modifikasi
berperan penting dalam mengurangi penggunaan aspal untuk pembuatan jalan.
Hal ini dikarenakan aspal modifikasi terdiri campuran material lain yang
digunakan sebagai material penyusun aspal. Ada beberapa material yang dapat
digunakan sebagai material pencampur aspal yaitu salah satunya adalah
styrofoam. Styrofoam digunakan didasarkan pada cukup banyaknya penggunaan
dalam kehidupan sehari-hari tetapi sedikit dimanfaatkan. Metode yang digunakan
pada pengujian ini adalah metode Marshall.
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran aspal modifikasi
dengan metode Marshall pada campuran AC-WC. Dari hasil pengujian didapat
kadar aspal optimum sebesar 5,5% dengan campuran kadar styrofoam yang diuji
adalah 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5%. Pada pengujian penggantian aspal dengan
styrofoam dilakukan pengujian Marshall, yang dapat menentukan nilai VMA, VIM,
VFA, stabilitas, flow, dan MQ. Dari parameter-parameter nilai Marshall kadar
terbaik didapat pada campuran kadar aspal dengan styrofoam 7,5%. Dari
campuran aspal dengan styrofoam didapat nilai VMA sebesar 17,21%, nilai VIM
sebesar 4,89%, nilai VFA sebesar 71,66%, nilai stabilitas sebesar 1304,82 kg, nilai
flow sebesar 1,68 mm, dan nilai MQ sebesar 925,30 kg/mm. | en_US |
dc.description.abstract | Penggunaan aspal murni dalam pembuatan jalan sangat mempengaruhi
ketersediaan aspal yang ada di dunia. Untuk meminimalisir penggunaan aspal
dalam pembuatan jalan maka digunakan aspal modifikasi. Aspal modifikasi
berperan penting dalam mengurangi penggunaan aspal untuk pembuatan jalan.
Hal ini dikarenakan aspal modifikasi terdiri campuran material lain yang
digunakan sebagai material penyusun aspal. Ada beberapa material yang dapat
digunakan sebagai material pencampur aspal yaitu salah satunya adalah
styrofoam. Styrofoam digunakan didasarkan pada cukup banyaknya penggunaan
dalam kehidupan sehari-hari tetapi sedikit dimanfaatkan. Metode yang digunakan
pada pengujian ini adalah metode Marshall.
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh campuran aspal modifikasi
dengan metode Marshall pada campuran AC-WC. Dari hasil pengujian didapat
kadar aspal optimum sebesar 5,5% dengan campuran kadar styrofoam yang diuji
adalah 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5%. Pada pengujian penggantian aspal dengan
styrofoam dilakukan pengujian Marshall, yang dapat menentukan nilai VMA, VIM,
VFA, stabilitas, flow, dan MQ. Dari parameter-parameter nilai Marshall kadar
terbaik didapat pada campuran kadar aspal dengan styrofoam 7,5%. Dari
campuran aspal dengan styrofoam didapat nilai VMA sebesar 17,21%, nilai VIM
sebesar 4,89%, nilai VFA sebesar 71,66%, nilai stabilitas sebesar 1304,82 kg, nilai
flow sebesar 1,68 mm, dan nilai MQ sebesar 925,30 kg/mm. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UMY | en_US |
dc.subject | Aspal Modifikasi | en_US |
dc.subject | Pengujian Marshall | en_US |
dc.subject | Styrofoam | en_US |
dc.title | PENGARUH SPENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI ASPAL PENETRASI 60/70 DENGAN KADAR 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, DAN 9,5% PADA CAMPURAN AC-WC | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
300 | en_US |