dc.contributor.advisor | IKHSAN, JAZAUL | |
dc.contributor.advisor | NURSETIAWAN | |
dc.contributor.author | HARIYANTO, DENI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-02T04:05:31Z | |
dc.date.available | 2017-08-02T04:05:31Z | |
dc.date.issued | 2017-05-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12403 | |
dc.description | Sungai Putih atau yang sering disebut oleh masyarakat sekitar desa Jumoyo
sebagai “Kali Putih” itu terletak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah. Berhulu di Gunung Merapi, mengalir menuju ke arah barat daya.
Merupakan sungai yang memiliki peran penting dalam mengalirkan atau membawa
material letusan Gunung Merapi yang berupa batu, kerikil dan pasir ke bagian sisi
sungai yang kemudian menetap sebagai material Kali Putih itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tipe morfologi sungai, besar
angkutan sedimen, besar ukuran diameter material dasar aliran dan Laju
degradasi/agradasi yang terjadi di Sungai Putih.
Penelitian ini dilakukan pada Sungai Putih, khususnya pada segmen yang telah
diteliti sebelumnya yaitu Jembatan Sirahan (lokasi I), pertemuan Sungai
Bongkeng-Putih (lokasi II) dan pertemuan Sungai Progo-Putih (lokasi III).
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 30 Maret 2017,analisis data yang
dilakukan meliputi tipe morfologi sungai berdasarkan teori Rosgen (1996),
perhitungan angkutan sedimen (ton/hari) dengan metode Einstein dan analisis laju
degradasi/agradasi.
Dari hasil analisis berdasarkan pengukuran data yang diambil pada tanggal
30 maret 2017 diperoleh bahwa tipe morfologi Sungai Putih pada lokasi tinjauan
I, II, dan III adalah “B5c, F5, B5c”. Untuk hasil analisis saringan butiran diperoleh besar diameter dasar aliran untuk lokasi tinjauan I,II,dan III adalah “0,81 mm,0,52 mm, 0,56 mm”,kemudian untuk hasil angkutan sedimen diperoleh besaran
yang terjadi pada lokasi tinjauan I, II, dan III adalah “ 0,692 ton/hari, 1,96ton/hari, dan 0,985 ton/hari” sedang untuk hasil perhitungan laju degradasi/agradasi pada bagian sepanjang dari titik I sampai titik II diperoleh besar degradasi sebesar -0,0716 m/tahun. Sedangkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Andi Fatimah ) pada tahun 2013 diperoleh tipe morfologi
Sungai Putih pada lokasi yang sama adalah “D5 , xvE5 , dan D5” kemudian untuk besar diameter dasar sungai sebesar “0,88 mm, 0,83 mm, dan 0,85mm untuk besar angkutan sedimen yang terjadi pada lokasi I, II, dan III adalah “0,0175 ton/hari, 1,17 ton/hari dan 1,011 ton/hari” | en_US |
dc.description.abstract | Sungai Putih atau yang sering disebut oleh masyarakat sekitar desa Jumoyo
sebagai “Kali Putih” itu terletak di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah. Berhulu di Gunung Merapi, mengalir menuju ke arah barat daya.
Merupakan sungai yang memiliki peran penting dalam mengalirkan atau membawa
material letusan Gunung Merapi yang berupa batu, kerikil dan pasir ke bagian sisi
sungai yang kemudian menetap sebagai material Kali Putih itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tipe morfologi sungai, besar
angkutan sedimen, besar ukuran diameter material dasar aliran dan Laju
degradasi/agradasi yang terjadi di Sungai Putih.
Penelitian ini dilakukan pada Sungai Putih, khususnya pada segmen yang telah
diteliti sebelumnya yaitu Jembatan Sirahan (lokasi I), pertemuan Sungai
Bongkeng-Putih (lokasi II) dan pertemuan Sungai Progo-Putih (lokasi III).
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 30 Maret 2017,analisis data yang
dilakukan meliputi tipe morfologi sungai berdasarkan teori Rosgen (1996),
perhitungan angkutan sedimen (ton/hari) dengan metode Einstein dan analisis laju
degradasi/agradasi.
Dari hasil analisis berdasarkan pengukuran data yang diambil pada tanggal
30 maret 2017 diperoleh bahwa tipe morfologi Sungai Putih pada lokasi tinjauan
I, II, dan III adalah “B5c, F5, B5c”. Untuk hasil analisis saringan butiran diperoleh besar diameter dasar aliran untuk lokasi tinjauan I,II,dan III adalah “0,81 mm,0,52 mm, 0,56 mm”,kemudian untuk hasil angkutan sedimen diperoleh besaran
yang terjadi pada lokasi tinjauan I, II, dan III adalah “ 0,692 ton/hari, 1,96ton/hari, dan 0,985 ton/hari” sedang untuk hasil perhitungan laju degradasi/agradasi pada bagian sepanjang dari titik I sampai titik II diperoleh besar degradasi sebesar -0,0716 m/tahun. Sedangkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Andi Fatimah ) pada tahun 2013 diperoleh tipe morfologi
Sungai Putih pada lokasi yang sama adalah “D5 , xvE5 , dan D5” kemudian untuk besar diameter dasar sungai sebesar “0,88 mm, 0,83 mm, dan 0,85mm untuk besar angkutan sedimen yang terjadi pada lokasi I, II, dan III adalah “0,0175 ton/hari, 1,17 ton/hari dan 1,011 ton/hari” | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UMY | en_US |
dc.subject | Morfologi Sungai | en_US |
dc.subject | Angkutan Sedimen | en_US |
dc.subject | Diameter dasar aliran | en_US |
dc.subject | Degradasi/agradasi | en_US |
dc.title | TINJAUAN MORFOLOGI, ANGKUTAN SEDIMEN DASAR DAN DEGRADASI / AGRADASI SUNGAI PUTIH (STUDI KASUS PADA TAHUN 2013 DAN 2017 PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010) | en_US |
dc.title.alternative | Studi Kasus Di Sungai Putih Lokasi I (Jembatan Sirahan), Lokasi II (Blongkeng- Putih), dan Lokasi III (Progo-Putih), Magelang, Jawa Tengah | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
307 | en_US |