View Item 
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • CONFERENCE
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 04. LECTURERS ACADEMIC ACTIVITIES
      • CONFERENCE
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      POTENSI NANOSISAL SEBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) PADA MATERIAL TAMBALAN RESIN KOMPOSIT

      Thumbnail
      View/Open
      Usulan Penelitian Dosen Muda .pdf (94.82Kb)
      Date
      2017-06-03
      Author
      NUGROHO, DWI AJI
      PASRIL, YUSRINI
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Resin komposit merupakan salah satu bahan tambalan sewarna gigi yang banyak digunakan saat ini karena memiliki nilai estetis yang tinggi. Komposisi resin komposit terdiri atas filler (bahan pengisi) anorganik, matriks resin dan coupling agent. Filler anorganik berperan terhadap kekuatan resin komposit. Matriks resin digunakan untuk membentuk fisik resin komposit agar dapat diaplikasikan. Coupling agent berfungsi untuk menyatukan filler dan matriks resin. Filler (bahan pengisi) resin komposit yang sekarang digunakan, berasal dari bahan anorganik, seperti quartz, silikat, glass dan zirkonia. Berdasarkan besar filler, resin komposit dapat diklasifikasikan atas resin komposit tradisional, resin komposit mikrofiler, resin komposit hibrid dan resin komposit nanofiller. Komposit nanofiller memiliki estetis yang baik. Bahan sintetis (anorganik) yang sering digunakan sebagai filler pada material tambalan resin komposit adalah glass, karena memiliki sifat mekanik yang baik. Namun, material glass pada resin komposit komposit memiliki kelemahan yang sangat serius. Proses produksi glass adalah proses energi, yang sangat tergantung pada bahan bakar fosil. Selain itu, glass bersifat abrasif saat proses pengolahan,sehingga orang yang mengolah glass akan memiliki risiko tidak sehat. Material glass juga memiliki dampak lingkungan yang buruk dalam hal emisi polutan. Glass juga bersifat non-biodegradable, tak terbarukan, dan non-daur ulang. Oleh karena itu, serat alam sebagai bahan penguat dalam komposit matriks polimer telah menjadi perhatian peneliti sebagai calon potensial untuk menggantikan sintetis bahan penguat (misalnya glass) karena serat alam merupakan sumber daya yang terbarukan. Penggunaan serat alam di bidang kedokteran gigi masih jarang dilakukan, salah satu jenis serat alam yang dapat dikembangkan adalah serat sisal (Agave sisalana), namun saat ini pemanfaatan utama sisal terbatas pada bidang kelautan dan pertanian. Serat sisal memiliki sifat yang kuat, sehingga serat tersebut digunakan pada pembuatan benang, tali, bahan pelapis, tikar, jala ikan. Penelitian ini akan mengolah serat sisal menjadi nanosisal sebagai filler dan dicampur dengan matriks resin dan coupling agent, sehingga diperoleh bahan tambalan resin komposit. Selanjutnya, penelitian ini akan membandingkan kekuatan tekan antara resin komposit nanosisal dengan resin komposit nanofiller yang sekarang sudah beredar di pasaran. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menciptakan bahan tambalan resin komposit yang baru, lebih kuat dan lebih murah.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12441
      Collections
      • CONFERENCE

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV