dc.description.abstract | Latar Belakang: Infeksi daerah operasi (IDO) merupakan salah satu komplikasi pasca bedah abdomen dan infeksi nosokomial yang sering terjadi pada pasien bedah. 5%-34% dari total infeksi nosokomial adalah IDO. Persalinan secara sectio caesarea dapat menyebabkan infeksi pada ibu delapan kali lebih tinggi dibandingkan persalinan secara normal. IDO menambah lama hari rawat 7-10 hari serta peningkatan biaya mencapai $10 miliar per tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak biaya pasien infeksi daerah operasi sectio caesarea di rumah sakit umum daerah Kota Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Subjek penelitian adalah perawat bagian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dokter spesialis kandungan, kepala perawat instalasi bedah sentral, bidan poliklinik, dan staf bagian keuangan. Objek penelitian adalah rekam medis pasien yang melakukan sectio caesarea selama tahun 2015. Instrumen dengan wawancara.
Hasil dan Pembahasan: Program PPI dalam mencegah dan mengendalikan infeksi daerah operasi di RSUD Kota Yogyakarta sudah dilaksanakan namun belum berjalan dengan baik. Selisih biaya rawat inap pasien dengan infeksi dan tanpa infeksi adalah Rp 3.804.330. Selisih biaya rawat jalan pasien dengan infeksi dan tanpa infeksi adalah Rp 1.794.182. Biaya indirect outside healthcare pada pasien dengan infeksi dan pasangan hidupnya sebesar Rp 1.653.300. Biaya makan pada pasien dengan infeksi dan pasangan hidupnya adalah Rp 560.000, dan biaya transportasi pada pasien dengan infeksi dan pasangan hidupnya sebesar Rp 124.100.
Simpulan: Infeksi daerah operasi tidak meningkatkan biaya dan lama rawat inap, namun meningkatkan biaya dan kunjungan rawat jalan, serta berdampak terhadap biaya indirect outside healthcare, biaya makan dan biaya transportasi. | en_US |